Langsung ke konten utama

BELAJAR PUISI DARIK

 

Perkenankan saya membuat sebuah puisi 'Darik" atau Dasa Lirik. Tema pekan ini adalah TIGA KATA: Terima Sadari Perbaiki.


SANG DIRI

   Oleh: Astuti Sipanawa


Sejatinya manusia tempatnya salah.

Kelemahan selalu menjadi bagiannya.

Kekurangan senantiasa jalan bersamanya.

Setiap orang pasti memilikinya.


Diri juga demikian.

Tidak pernah sempurna

Diri bukan segalanya.


Tertunduk hati.

Dalam sepi.


Menyergap.


Jadikan cermin penilai terbaik.

Jangan menolak bila salah.

Jangan pungkiri bila khilaf.

Tanyakan hati paling dalam.


Siapakah diri ini?

Untuk apa aku?

Jawablah pada hati.


Lapangkan hati.

Belajar membersihkan.


Bening.


Kota Palu, Kamis Pagi Sahabat lage

Refleksi Diri

11 Februari 2021

Komentar

  1. Balasan
    1. Terima kasih 🙏 masih pagi pikiran .....🙏😀

      Hapus
  2. Mantap dariknya Bu....ternyata dari kota keras ya...hehehe....maaf. Palu.
    Salam dari kota Bumi Bung Karno. Salam sukses Bu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya pak terima kasih 🙏 bumi bung Karno , Blitar ya? Salam Literasi 🙏

      Hapus
  3. Refleksi dalam Darik...mantap Bu...👍👍

    BalasHapus
  4. Puisi nya keren...
    Temanya tersirat... Keren banget

    BalasHapus
  5. Bunda, puisinya mantap.
    Kalau emak sampai saat ini masih belum bisa menulis puisi

    BalasHapus
  6. Terima kasih banyak atas kunjungan sahabat semua. Semoga puisi Darik ini lebih bagus lagi kesempatan mendatang 🙏

    BalasHapus
  7. Mantap sekali puisinya bu (cici Jang)

    BalasHapus
  8. Mantap dariknya bu, salam kenal sy ihin solihin dari banten

    BalasHapus
  9. Puisinya keren, Bu.

    Memang benar,
    Diri tidak pernah sempurna
    Diri bukan segalanya.

    Mantap.

    BalasHapus
  10. Indah puisinya mengungkapkan refleksi diri.

    BalasHapus
  11. Terima kasih banyak atas kunjungan dan semua tanggapan yang diberikan. Alhamdulillah semuanya positif. Semoga menjadi pemacu semangat untuk terus belajar dan belajar. Aamiin ya Rabb 🙏

    BalasHapus
  12. Wuih! Darik yang mantap. Tetap semangat, Bu

    BalasHapus
  13. Darik yang menarik. Maafkan baru bisa komen. Saya gak tahu kemarin pas buka kolom koment gak muncul, mungkin faktor sinyal.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih Mr. BJ. Saya juga suka baca tulisan bapak.

      Hapus
  14. Setuju Bu
    Diri bukanlah siapa-siapa

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

RESUME KEENAM " BLOGGER"

  BLOGGER ( “Kebahagiaan” adalah seni untuk tidak pernah mengingat apa pun yang tidak menyenangkan di benakmu) “Hidup adalah   sebuah amanah yang sejatinya harus dijunjung. Lebihdari itu hidup adalah sebuah karya. Yah, karya yang bermanfaat bagi sesama dan dikenang sepanjang masa. Membaca dan menulis kiranya bisa mewujudkan hal itu dengan cara menyimpannya   dalam sebuah bingkai karya. Dunia ‘blogger ’ merupakan salah satu jalan menuju karya abadi yang bermakna bagi kehidupan kini dan nanti Pengantar Pada awal bergabung dalam grup menulis gelombang 16 asuhan Omjay dan rekan-rekan, saya selalu berusaha mengikuti apa dan bagaimana situasi atau keadaan dalam grup pelatihan yang baru petama kali saya ikuti. Sebagai orang baru saya tentunya lebih banyak menyimak dan melakukan apa yang disarankan oleh mereka yang dengan suka rela dan suka cita berbagi info dan ilmu bagi orang lain. Saya ingat betul salah satu anggota grup yang rajin berbagi dengan mengirim link berupa youtube ad

RESUME KE-DELAPAN BELAS "KISAH INSPIRATIF SANG JURNALIS "

KISAH  INSPIRATIF SANG JURNALIS (Pengalaman Adalah Sumber Ilmu Utama Tanpa Banding)  Bertemu di awal perasaan sih biasa saja. Maju selangkah, bertemu hal yang nyata namun biasa. Terus melangkah kehangatan mulai terasa. Melangkah lagi lalu menikmati, kondisi hangat makin menyelimuti. Penasaran menyergap. Ada apa di sana? Maju dan amati dengan hati. Ringankan pikiran. Munculkan bahagia dan ukir senyum. Sejuta pengalaman sang jurnalis masyarakat 'kawakan' mengukir inspirasi di pelupuk mata sang pembaca. Perkenalan Waktu dalam sepekan bergulir tanpa terasa. Malam ini adalah akhir pekan ke-enam dalam kulwa belajar menulis asuhan om Jay dan  para rekan hebat. Seperti biasa profil narasumber akan selalu dipaparkan di awal pertemuan. Dalam flyer terpampang foto seorang bapak dalam balutan jas hitam dan peci. Tertera nama beliau Nur Aliem Halvaima, SH, MH. Beliau adalah seorang wartawan,   sekaligus penulis buku. Bapak Nur ini adalah kelahiran Makassar pada tanggal 10 Agustus 1960. Nam

PENTIGRAF "ANGGREK MERAH UNTUK MiRA"

  Anggrek Merah untuk Mira Dalam beberapa hari terakhir ini Mira nampak kurang bergairah. Tugas online yang biasanya diselesaikan dengan cepat, kali ini dibiarkan begitu saja. Kondisi ekonomi orang tua yang tidak pasti selama masa Pandemi sangat besar pengaruhnya dalam kehidupan mereka sehari - hari. Upah di tempat usaha Kacang Shanghai milik Ko Ahong tidak bisa dibayarkan setiap minggu karena pemasaran juga lagi menurun. melihat kondisi yang ada, Mira mau menolong menjaga anak tetangga meski bayarannya per bulan. Lumayan, kalau gajian bisa beli sabun dan parfum sendiri, pikir Mira. Seperti biasa bagi siswa yang tidak memiliki kuota data, diperbolehkan menyelesaikan tugasnya secara manual yakni mengantarkan kembali ke sekolah tugas itu. Masa pengambilan dan pengembalian tugas adalah satu minggu untuk sepuluh mata pelajaran. Kebijakan ini diberikan mengingat kondisi ekonomi orang tua siswa yang tidak selalu sama. Pagi itu hari Senin, Mira harus berangkat ke sekolah meski hanya berjalan