Langsung ke konten utama

BAHADUR DALAM DARIK.

 


PENANTIAN

Astuti Sipanawa 


Lelah jiwa dalam genggaman.

Berselimut sekuntum harapan baru.

Kapankah masa itu tiba.

Mendekap hati yang merana.

Dalam jiwa tertanam.

Semangat tak goyah.

Mengukir senyum merekah

Batasan masa.

Tidak tentu.

Menjemput.

Mengapa.

Harus bersedih.

Menanti kekasih.

Janji pasti terwujud.

Harapan indah menanti.

Sirnakan gundah gulana.

Di ujung pelangi penantian.

Akan datang bahadur sejati.

Menabur kasih nan elok.

Pada setiap hati menanti. 

 

Kota Palu, Hujan Lebat 18 - 02  - 2021

Salam sehat selalu.

Komentar

  1. Semangat untuk menanti Bahadur sejati

    BalasHapus
  2. Semoga segera di pertemukan dengan bahadur sejatinya

    BalasHapus
  3. Darik yang dalem maknanya, Bu. Tetap semangat dalam penantian

    BalasHapus
  4. Menanti bahadur sejati...semangat Bu

    BalasHapus
  5. Semoga segera datang sang Bahadur sejatiny ya Bu..

    BalasHapus
  6. Terima kasih atas kunjungan dan komentar yang begitu memotivasi πŸ™πŸ™πŸ™

    BalasHapus
  7. Saya suka tulisan " Kota Palu, Hujan lebat" Hujan membawa berkah sehingga lahir tulisan yang cantik dan sarat makna. Semoga segera bertemu dengan Bahadur sejatinya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin ya Rabb πŸ™ terima kasih banyak atas kunjungan dan doa yang berikanπŸ™

      Hapus
  8. Tuan Bahadur, semoga penantianmu terwujud. Aamiiin

    BalasHapus
  9. Bahadur yang dinanti setiap hati.

    Ayo Terus Menulis

    BalasHapus
  10. Kata seribu makna
    Dalam rinai hujan
    Mengurai kisah penantianmu
    Akan bahadur sejatimu

    Semoga segera bersua bahadur sejatinya Bu

    BalasHapus
  11. Terima kasih atas kunjungan dan support menanti sang bahadur sejati. Moga segera datang seperti harapan sang kekasih.

    BalasHapus
  12. Selamat menanti bahadur sejatinya. Semoga segera dipertemukan.

    BalasHapus
  13. Menanti bahadur sejati. Pesan mendalam. Terima Kasih bu.

    BalasHapus
  14. Semoga segera dipertemukan dengan bahadur sejati.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

BELAJAR PUISI DARIK

  Perkenankan saya membuat sebuah puisi 'Darik" atau Dasa Lirik. Tema pekan ini adalah TIGA KATA: Terima Sadari Perbaiki. SANG DIRI    Oleh: Astuti Sipanawa Sejatinya manusia tempatnya salah. Kelemahan selalu menjadi bagiannya. Kekurangan senantiasa jalan bersamanya. Setiap orang pasti memilikinya. Diri juga demikian. Tidak pernah sempurna Diri bukan segalanya. Tertunduk hati. Dalam sepi. Menyergap. Jadikan cermin penilai terbaik. Jangan menolak bila salah. Jangan pungkiri bila khilaf. Tanyakan hati paling dalam. Siapakah diri ini? Untuk apa aku? Jawablah pada hati. Lapangkan hati. Belajar membersihkan. Bening. Kota Palu, Kamis Pagi Sahabat lage Refleksi Diri 11 Februari 2021

KILAS BALIK DI AKHIR TAHUN

Tak terasa kita sudah sampai di penghujung tahun 2020. Berbagai peristiwa sudah dilewati dalam kurun waktu dua belas bulan.  Hari demi hari, minggu ke minggu, dan bulan pun berganti bulan semua ditapaki tanpa terasa.Gegap gempita kesibukan hidup membuat kita merasa awal tahun 2020 seperti baru beberapa pekan yang lalu. Sungguh, kalimat ungkapan di atas adalah perumpamaan yang tidak bisa dibantah. Saya merasa bahwa setiap orang yang punya rutinitas keseharian pasti akan merasakan hal yang serupa. Satu hal yang sangat mendebarkan yang kita dapatkan di awal tahun ini dan bahkan masih berlangsung sampai sekarang adalah 'Masa Pandemi Covid 19". Kecemasan yang luar biasa memang nampak atau tidak pasti menyelimuti hati kita semua.  Betapa tidak kehadiran virus corona secara dadakan ternyata mampu merubah semua tatanan kehidupan yang biasanya kita lakukan. Kondisi interaksi dalam dunia nyata seketika harus berbelok menjadi interaksi dunia maya. Perubahan yang begitu masif dalam segala...