Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2020

"Bukdal,Utkel,Dusol" selalu di hati

  Bukdal Utkel dan Duso l adalah singkatan untuk tiga jenis makanan khas ' tanah Kaili'  kota Palu provinsi Sulawesi tengah. Bukdal adalah buku dale alias beras jagung, Utkel adalah uta kelo alias sayur kelor sedangkan Dusol adalah duo sole atau teri goreng . Ketiga jenis makanan ini selalu bersama dan berada dalam satu team hidangan khas suku Kaili yang berdiam di lembah Palu dan sekitarnya ❤️ Bagaimana profil dari tiga jenis makanan ini? Berikut profil nya. Buku Dale (Bukda l=Nasi jagung)                 Duo Sole (Dusol= Duo Goreng/ sejenis teri yang digoreng kering)   Uta Kelo (Utkel= Sayur Kelor)   Sekedar info ya? Orang orang Palu yang rantau ke daerah lain terutama rantau ke pulau Jawa untuk bekerja atau melanjutkan pendidikan seringkali merindukan makanan khas ini. Jika mudik pas liburan maka target utama adalah makanan ini. Tidak menginjak Kota Palu rasanya dan tidak mau pulang  jika belum makan makanan ini. Pokoknya orang Palu yang pulkam pastinya punya target uta

Guru Sesungguhnya? Guru"digital' Sesungguhnya?

Di masa Pandemi yang berlangsung sejak awal tahun 2020 memang banyak yang panik, dalam arti yang luas tentunya. Kata panik bisa identik dengan kata bingung tak tahu harus berbuat apa. Itulah kondisi yang nampak di bulan - bulan awal pandemi di negeri kita tercinta. Kita sepertinya disodorkan pada sebuah kondisi yang tidak pernah dibayangkan sebelumnya. Mental tidak siap karena datangnya dadakan dan memang memaksa siapa saja...pun sektor pendidikan mau tidak mau siap belum siap harus menerima dan menjalani hidup baru yang serba dadakan. Namun, perlahan tapi pasti dunia pendidikan kita banyak yang tanggap dan mencoba menempuh alternatif Belajar Dari Rumah untuk semua jenjang pendidikan mulai dari level PAUD/TK hingga Perguruan Tinggi. Dalam situasi ini siapa yang diminta paling siap di garis terdepan sebagai tokoh harapan bagi anak didik? tentu saja harapan dari dua sisi. Sisi mengajar dan mendidik yang selalu ada pada diri seorang guru. Peralihan kelas nyata ke kelas maya atau kelas onl

Cermin

 Siapa yang tidak menyayangi dan mengutamakan dirinya? Jawab nya mungkin sejatinya tidak ada. Setiap orang lahir dibekali yang Kuasa Allah SWT dengan ego masing-masing.  Berbicara ego... tidak selalu dari sisi negatifnya. Dengan ego seseorang bisa bertahan hidup... dengan ego seseorang mampu membawa dirinya sesuai dengan bekal talenta ataupun bawaan alamiahnya. Orang hidup tanpa ego seperti nya kurang bagus ya?  Itu dari sudut pandang pribadi saya ya. Entah dengan orang lain 🙏🙏🙏 Ego dalam balutan bijaknya hati seseorang, itulah yang semestinya 👍 Maksud nya gimana tuh? Ego kok bijak? Artinya kita (terutama pribadi saya 🙏)  tetap memegang ego dalam area yang seharusnya. Misalnya seorang penyandang disabilitas...di kehidupan sehari-hari yang sering kita lihat mereka ini adalah para pribadi yang tangguh dan sangat mandiri. Mereka mampu menunjukkan ke orang lain bahwa ketidaksempurnaan tidak menjadi penghalang untuk berbuat. Salah satu contoh yang paling mengharukan plus mengagumkan  a

Hybrid Learning

Model pembelajaran ini mungkin belum terlalu populer di  Indonesia. Sebenarnya hybrid learning dimaknai sebagai metode belajar campuran antara tatap muka dengan model belajar jarak jauh(PJJ).  Hybrid learning mungkin tepat sekali bila diterapkan di masa pandemi. Dalam masa pandemi dimana kita harus mengikuti protokol kesehatan yang salah satunya adalah menghindari kerumunan orang banyak. Dengan demikian hybrid learning lebih ditekankan pada kemampuan seorang guru untuk meramu menu pembelajaran moenjadi lebih variativ terutama dalam kaitan dengan tehnik yang digunakan. Misalnya, secara umum sebagian guru masih menduplikasi secara mentah model pembelajaran tatap muka dari kelas nyata ke kelas virtual. Sebenarnya model belajar di kelas yg selama ini kita lakoni, semestinya bisa kita ramu dalam kelas online dengan menggunakan model hybrid atau blended  learning untuk  mengurangi rasa bosan atau jenuh bagi para peserta didik terutama pada tingkat Sekolah Dasar. Komunikasi satu arah dari gur