Langsung ke konten utama

Cermin

 Siapa yang tidak menyayangi dan mengutamakan dirinya? Jawab nya mungkin sejatinya tidak ada. Setiap orang lahir dibekali yang Kuasa Allah SWT dengan ego masing-masing.  Berbicara ego... tidak selalu dari sisi negatifnya. Dengan ego seseorang bisa bertahan hidup... dengan ego seseorang mampu membawa dirinya sesuai dengan bekal talenta ataupun bawaan alamiahnya. Orang hidup tanpa ego seperti nya kurang bagus ya?  Itu dari sudut pandang pribadi saya ya. Entah dengan orang lain πŸ™πŸ™πŸ™

Ego dalam balutan bijaknya hati seseorang, itulah yang semestinya πŸ‘ Maksud nya gimana tuh? Ego kok bijak? Artinya kita (terutama pribadi saya πŸ™)  tetap memegang ego dalam area yang seharusnya. Misalnya seorang penyandang disabilitas...di kehidupan sehari-hari yang sering kita lihat mereka ini adalah para pribadi yang tangguh dan sangat mandiri. Mereka mampu menunjukkan ke orang lain bahwa ketidaksempurnaan tidak menjadi penghalang untuk berbuat. Salah satu contoh yang paling mengharukan plus mengagumkan  adalah seorang hafiz Qur'an yang tadinya divonis lumpuh otak ternyata mampu menghafal 30 juz  Qur'an secara sempurna. Masya Allah. Sungguh Allah tidak menciptakan sesuatu tanpa makna. Itulah yang dimaksud dengan ego sebagai salah satu bekal yang Allah titipkan dalam diri setiap orang. Ego dalam tanda petik rupanya merupakan tiang penyanggah dalam diri kita.  Dengan ego kita tidak mudah menyerah pada sebuah keadaan. Ego yang terolah dengan baik tentunya akan menghasilkan yang baik pula. Setiap orang pasti memiliki dua sisi, kelebihan dan kekurangan. Kelebihan akan menguatkan diri dan kekurangan dalam diri akan menjadi filter, penyeimbang . Tidak ada manusia yang mampu hidup sendiri tanpa orang lain. Kekurangan diri kita akan  dipenuhi oleh kelebihan yang ada pada diri orang lain. Sebaliknya kekurangan orang lain akan bisa kita lengkapi dengan kelebihan yang ada pada diri kita. Itulah kehidupan. Itulah cermin kehidupan. Sejatinya menjadi cermin bagi diri orang lain bukan diartikan untuk menghujat melainkan untuk saling melengkapi πŸ™

Tulisan sederhana ini lebih dimaksud kan sebagai pengingat diri dan bukan untuk menggurui. Mohon maaf atas segala kekurangan πŸ™ sejati nya kesempurnaan Hanyalah milik Allah semata. Diri ini adalah tempatnya salah πŸ™ Salam sehat dan sukses selalu πŸ™

Komentar

  1. luar biasa tulisannya, sangat menginspirasi kami sebagai pembaca

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih banyak atas motivasi yang sudah diberikan. Baru semingguan udah nekat ngeblog πŸ‘‹πŸ‘‹πŸ‘‹πŸ™πŸ™πŸ™

      Hapus
  2. Luar biasa sangat menginsfirasi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih banyak sudah berkenanπŸ‘‹πŸ‘‹πŸ‘‹

      Hapus
  3. Balasan
    1. Terima kasih banyak atas support nya πŸ™ sukses bersama yaaπŸ‘

      Hapus
  4. Terima kasih banyak atas masukan. Moga Istiqomah πŸ‘‹

    BalasHapus
  5. pembelajaran yang luar biasa untuk manusia biasa seperti saya πŸ˜ŠπŸ™

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih moga manfaat buat kita semua. Manusia gak ada yang sempurna πŸ™

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

BELAJAR PUISI DARIK

  Perkenankan saya membuat sebuah puisi 'Darik" atau Dasa Lirik. Tema pekan ini adalah TIGA KATA: Terima Sadari Perbaiki. SANG DIRI    Oleh: Astuti Sipanawa Sejatinya manusia tempatnya salah. Kelemahan selalu menjadi bagiannya. Kekurangan senantiasa jalan bersamanya. Setiap orang pasti memilikinya. Diri juga demikian. Tidak pernah sempurna Diri bukan segalanya. Tertunduk hati. Dalam sepi. Menyergap. Jadikan cermin penilai terbaik. Jangan menolak bila salah. Jangan pungkiri bila khilaf. Tanyakan hati paling dalam. Siapakah diri ini? Untuk apa aku? Jawablah pada hati. Lapangkan hati. Belajar membersihkan. Bening. Kota Palu, Kamis Pagi Sahabat lage Refleksi Diri 11 Februari 2021

BAHADUR DALAM DARIK.

  PENANTIAN Astuti Sipanawa  Lelah jiwa dalam genggaman. Berselimut sekuntum harapan baru. Kapankah masa itu tiba. Mendekap hati yang merana. Dalam jiwa tertanam. Semangat tak goyah. Mengukir senyum merekah Batasan masa. Tidak tentu. Menjemput. Mengapa. Harus bersedih. Menanti kekasih. Janji pasti terwujud. Harapan indah menanti. Sirnakan gundah gulana. Di ujung pelangi penantian. Akan datang bahadur sejati. Menabur kasih nan elok. Pada setiap hati menanti.    Kota Palu, Hujan Lebat 18 - 02  - 2021 Salam sehat selalu.

KILAS BALIK DI AKHIR TAHUN

Tak terasa kita sudah sampai di penghujung tahun 2020. Berbagai peristiwa sudah dilewati dalam kurun waktu dua belas bulan.  Hari demi hari, minggu ke minggu, dan bulan pun berganti bulan semua ditapaki tanpa terasa.Gegap gempita kesibukan hidup membuat kita merasa awal tahun 2020 seperti baru beberapa pekan yang lalu. Sungguh, kalimat ungkapan di atas adalah perumpamaan yang tidak bisa dibantah. Saya merasa bahwa setiap orang yang punya rutinitas keseharian pasti akan merasakan hal yang serupa. Satu hal yang sangat mendebarkan yang kita dapatkan di awal tahun ini dan bahkan masih berlangsung sampai sekarang adalah 'Masa Pandemi Covid 19". Kecemasan yang luar biasa memang nampak atau tidak pasti menyelimuti hati kita semua.  Betapa tidak kehadiran virus corona secara dadakan ternyata mampu merubah semua tatanan kehidupan yang biasanya kita lakukan. Kondisi interaksi dalam dunia nyata seketika harus berbelok menjadi interaksi dunia maya. Perubahan yang begitu masif dalam segala...