Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2021

BAHADUR DALAM DARIK.

  PENANTIAN Astuti Sipanawa  Lelah jiwa dalam genggaman. Berselimut sekuntum harapan baru. Kapankah masa itu tiba. Mendekap hati yang merana. Dalam jiwa tertanam. Semangat tak goyah. Mengukir senyum merekah Batasan masa. Tidak tentu. Menjemput. Mengapa. Harus bersedih. Menanti kekasih. Janji pasti terwujud. Harapan indah menanti. Sirnakan gundah gulana. Di ujung pelangi penantian. Akan datang bahadur sejati. Menabur kasih nan elok. Pada setiap hati menanti.    Kota Palu, Hujan Lebat 18 - 02  - 2021 Salam sehat selalu.

PENTIGRAF "ANGGREK MERAH UNTUK MiRA"

  Anggrek Merah untuk Mira Dalam beberapa hari terakhir ini Mira nampak kurang bergairah. Tugas online yang biasanya diselesaikan dengan cepat, kali ini dibiarkan begitu saja. Kondisi ekonomi orang tua yang tidak pasti selama masa Pandemi sangat besar pengaruhnya dalam kehidupan mereka sehari - hari. Upah di tempat usaha Kacang Shanghai milik Ko Ahong tidak bisa dibayarkan setiap minggu karena pemasaran juga lagi menurun. melihat kondisi yang ada, Mira mau menolong menjaga anak tetangga meski bayarannya per bulan. Lumayan, kalau gajian bisa beli sabun dan parfum sendiri, pikir Mira. Seperti biasa bagi siswa yang tidak memiliki kuota data, diperbolehkan menyelesaikan tugasnya secara manual yakni mengantarkan kembali ke sekolah tugas itu. Masa pengambilan dan pengembalian tugas adalah satu minggu untuk sepuluh mata pelajaran. Kebijakan ini diberikan mengingat kondisi ekonomi orang tua siswa yang tidak selalu sama. Pagi itu hari Senin, Mira harus berangkat ke sekolah meski hanya berjalan

SEBUAH RENUNGAN DALAM DARIK

  MENGAPA Oleh: Astuti Sipanawa   Pagi itu tiba - tiba. Dalam hati tersibak sesuatu. Entah mengapa ia datang. Menggelitk jiwa paling dalam.   Ia menerpa hati. Ia datang menghantam. Relung jiwa samar.   Hati tersentuh. Butiran bening.   Menetes   Diri ini tersedu - sedan. Hati ini seolah tergores. Perih dan ngilu menusuk. Membuat sungai kecil mengalir.   Rasanya tidak kuasa. Bila mengingat kembali. Peristiwa yang berlalu.   Dimana diri. Duduk rendah.   Pandangan.   Bukankah.   Dalam tatapan. Kasih Pencipta.   Kita insan sama. Energi yang setara.  Genggaman sang pemilik.   Lalu mengapa kenyataan berlaku. Saling mencibir juga mencemooh. Adakah rasa yang muncul. Bila kita menjadi dia.   Hidup.   Tidak selamanya. Posisi menetap.   Pada satu titik.  Rotasi mesti berlaku. Hidup itu dinamis. Yang  menikmati .sebuah takdir. Besok lusa belum tentu. Hal itu akan menemani. Setiap irama dalam denyutan. Renungan Terdalam Minggu Pagi, Kota Palu, 14 Februari 2021. (Inspired from  a  life experience)  

BELAJAR PUISI DARIK

  Perkenankan saya membuat sebuah puisi 'Darik" atau Dasa Lirik. Tema pekan ini adalah TIGA KATA: Terima Sadari Perbaiki. SANG DIRI    Oleh: Astuti Sipanawa Sejatinya manusia tempatnya salah. Kelemahan selalu menjadi bagiannya. Kekurangan senantiasa jalan bersamanya. Setiap orang pasti memilikinya. Diri juga demikian. Tidak pernah sempurna Diri bukan segalanya. Tertunduk hati. Dalam sepi. Menyergap. Jadikan cermin penilai terbaik. Jangan menolak bila salah. Jangan pungkiri bila khilaf. Tanyakan hati paling dalam. Siapakah diri ini? Untuk apa aku? Jawablah pada hati. Lapangkan hati. Belajar membersihkan. Bening. Kota Palu, Kamis Pagi Sahabat lage Refleksi Diri 11 Februari 2021

BELAJAR MEMBUAT PUISI DARIK

  Sebuah Renungan Pagi Oleh; Astuti Sipanawa   Hati manusia tidak tetap. Senantiasa naik dan turun Berirama sesuai dengan kondisi Menari  dan mengikut inaluri   Pernakah diri berpikir? Mengapa begitu sulit. Diri mengendalikan hati   Hati suci Dari pemilikNYA   Pencipta.   Selama beberapa masa ini. Diri luput memikirkan hati Diri asyik dengan pikiran. Terbang dalam dunia lain.   Suatu masa tersentak. Pintu hati diketuk. Oleh sang pemilik.   Terpekur dalam. Syukur terucap.   Terharu   Dalam diam tak henti. Membaca perilaku diri sendiri. Mengapa diri kerap lupa. Diri lain adalah diriku   Kelemahan penuh makna. Paparan wujud diri Pribadi lemah.   Kepada siapa. Meminta petunjuk   Khaliq.   Palu, 10 Februari 2021  ( Dalam kondisi renungan diri...mengapa dan siapa diri ini sesungguhnya)