Langsung ke konten utama

"Bukdal,Utkel,Dusol" selalu di hati

 Bukdal Utkel dan Dusol adalah singkatan untuk tiga jenis makanan khas 'tanah Kaili'  kota Palu provinsi Sulawesi tengah. Bukdal adalah buku dale alias beras jagung, Utkel adalah uta kelo alias sayur kelor sedangkan Dusol adalah duo sole atau teri goreng. Ketiga jenis makanan ini selalu bersama dan berada dalam satu team hidangan khas suku Kaili yang berdiam di lembah Palu dan sekitarnya ❤️

Bagaimana profil dari tiga jenis makanan ini? Berikut profil nya.

Buku Dale (Bukdal=Nasi jagung)

 

 

 

 

 

 

 

 

Duo Sole (Dusol= Duo Goreng/ sejenis teri yang digoreng kering)


 





Uta Kelo (Utkel= Sayur Kelor)


 





Sekedar info ya? Orang orang Palu yang rantau ke daerah lain terutama rantau ke pulau Jawa untuk bekerja atau melanjutkan pendidikan seringkali merindukan makanan khas ini. Jika mudik pas liburan maka target utama adalah makanan ini. Tidak menginjak Kota Palu rasanya dan tidak mau pulang  jika belum makan makanan ini. Pokoknya orang Palu yang pulkam pastinya punya target utama wisata kuliner atau cuci leher istilah kami di PALU. Wow.....👍

Jenis makanan ini sesungguhnya terbuat dari bahan sederhana saja. Namun,.....mengapa makanan ini selalu menjadi pujaan dan dirindukan apalagi jika kita jauh di rantau? Bagi mereka yang di rantau bila mendapat kiriman bahan mentahan untuk makanan khas ini merupakan suatu kenikmatan yang tiada tara . Sebelum pandemi covid bertamu ke negeri kita, seringkali kami yang asli Palu dan tinggal di Jakarta atau kota kota lain khususnya di pulau Jawa tidak segan segan membawa pulang makanan ini , yang sudah masak pula tentunya bila mereka menggunakan alat transportasi pesawat yang penerbangan langsung tanpa transit. Yeah...satu jam lebih lah pasti sudah nyampe Jakarta. Yang jelas makanan ini belum basi dan bisa disantap oleh seluruh keluarga dan handai taulan terutama untuk para mahasiswa yang nge kos💔💔💔💔 NARASA (bahasa Kaili "enak")

Yah, semoga info sederhana ini bermanfaat bagi sahabat  pembaca yang sempat singgah di blog ini. Tulisan ini masih jauh dari kesempurnaan Olehnya kritik dan saran sangat diperlukan untuk pengembangan ke depan. Makanan daerah adalah bagian dari budaya bagian dari kearifan lokal. Bila tidak dipelihara tentunya perlahan tapi pasti akan tergerus oleh zaman. Berangkat dari munculnya kesadaran akan makna sebuah budaya para pendahulu yang di dalam nya sarat makna dan pesan moral, bergeraklah jemari ini untuk mencoret...menggores selintas yang ada di benak dalam bentuk tulisan sederhana. 

Bermimpi memang indah ,
Berkarya adalah nyata, 
Menjadi penulis jangan gundah, 
Wujudkan asa semata - mata.

 


Komentar

  1. Baru tahu kalau di Palu banyak yang unik. Keren tulisannya bu.

    BalasHapus
  2. Terima kasih banyak Bun sda berkenan mampir.. insha Allah akan ada lanjutannya 👍

    BalasHapus
  3. Keren tulisan....hanya ada yg kurang.....perantau kalau udah makan ini lupa pulang ...kalaupun udah pulang pasti balik lagi

    BalasHapus
    Balasan
    1. ha ha ha benarrr sekali...believe or not...itulah fakta nya...perlu riset untuk itu?

      Hapus
  4. Nasi jagungnya itu kesukaan saya, ternyata di luar jawa juga ada nasi jagung...hebat tulisannya bisa menginpirasi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mas melalui blog kita bisa wisata kuliner ☺️👍ayo cerita makanan khas daerah yuk🙏

      Hapus
  5. Waduuh..nendadak lapar buih
    Saya juga suka NASGUNG (nasi jagung) d tambah sayur kelor memang tambah nikmat tapi kuahnya suka yg bening ..d Palu kuahnya emang bener putih kayak bersantan gitu y bu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya khas kota Palu memang aslinya pakai santan utuh gitu. Tapi sekarang agak bergeser dikit... banyak cholesterol jadi tergantung mau santan atau bening aja👍 magic plant katanya orang sini☺️

      Hapus
  6. Waw....
    Ternyataaa yaaaa...
    Mnyimpan kemahiran mngungkapkan sstu di soal tulis mnulis....
    Keteeen euy....and aku syukaaa juga.... Menu2nyaaaa...

    Mau belajar buat bloq and nulis jugaaa...boleh yaaa.... Ssta Astuti......
    Sukses selalu yaaaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Thanks a lot dear 🙏 atas support nya. Iya tadinya coba eh ternyata ide mengalir deras meski masih butuh penyempurnaan sana sini 👋 utama udah berani bin nekad nge blog 🙂👍🙏❤️

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

TEMA "DELAPAN"

  Belajar Patidusa  Asyik. Pola : 4 3 2 1 dan 1 2 3 4    Esok Tanggal Delapan Oleh ; Astuti Tanpa terasa tapak menapak Esok akan tiba Pergantian masa Sepekan.   Bergeser Selalu  teratur Betapa bijak pengatur Penguasa jagad alam raya. Esok masa tiba lagi Setelah enam hari Telah terlewati Jum'at. Penanggalan Selalu mengingatkan Masa terus bergulir Hitungan maju namun berkurang. Demikian pengaturan sang khalik Tidak seorang kuasa Menentang kepandaian Esa. Maha Dalam segalanya Insan yang diatur Tunduk dan taat sepenuhnya. Kota Palu, 7 Januari 2021

MERINDU

    MERINDU Sejatinya hidup ibarat sebuah perjuangan. Perjalanan yang akan ditempuh tak seorang pun yang tahu berapa lama. Semua rahasia. Dalam menempuh pendidikan di sebuah perguruan tinggi misalnya, pada akhir perkuliahan ada yang namanya Kuliah Kerja Nyata. Di kegiatan ini para peserta akan ditempatkan di pos atau titik yang sesuai dengan bidang ilmu yang dimiliki. Demikian pula dengan kita manusia. Tuhan menempatkan kita pada tempat yang sesuai dengan misi yang diemban. Program universal manusia turun ke bumi kan menjadi rahmat bagi sekitarnya. Kemanfaatanlah yang jadi prioritas seorang manusia dalam masa perjalanannya di dunia. Tak jarang muncul kejenuhan. Lika Liku perputaran hidup mempengaruhi semua itu. Tergantung ketrampilan masing masing dalam menghadapinya. Apa mau dikata sebelum lahir setiap orang sudah teken kontrak dengan penciptaNYA siap ditempatkan dimana saja dan siap menjalani semua yang telah ditetapkan. Hidup harus terus berjalan sampai pada terminal pember...