Bagi sebagian orang menulis dianggap sebagai sebuah kegiatan yang sulit untuk dilakukan. Memang benar adanya bahwa untuk mulai menulis memerlukan berbagai persyaratan. Yang paling utama adalah nawaitu dari dalam diri untuk mau melakukan kegiatan ini atau tidak.
Berdasarkan pengalaman pribadi bahwa menulis itu pada awalnya terlihat berat. Ibarat orang mendaki gunung. Sepertinya dari jauh sebuah gunung terlihat sangat tinggi dan tidaak mungkin bisa dicapaai oleh orang biasa biasa. yang tidak memiliki kekuatan fisik yang tangguh.
Dalam perjalanan belajar menulis ternyata anggapan itu tidak semuanya benar. Jika niat untuk menulis sudah tumbuh di hati, dengan sendirinya gerakan jemari untuk mulai menulis ada. Kata para mentor menulis hebat bahwa seorang penulis pemula dapat memulai tulisannya dengan hal - hal yang paling dekat dengannya.
Mulailah langkah menulis dengan menuliskan apa saja yang kita ketahui. Sebagai contoh adalah memulai tulisan dalam diary atau catatan harian. Setelah itu berlatihlah untuk menulis hal yang paling engkau ketahui misalnya dari lingkungan keluarga. Kita bisa saja menceritakan perilaku atau karakter saudara saudara kita dalam satu rumah dalam bentuk cerita singkat.
Ada juga model menulis berdasarkan 'mood'. Berarti kalau bad mood tidak jadi menulis. Wah, repot ya? Kita bisa melatih menulis setiap hari meski mood tidak muncul. Tulis apa saja tiga atau empat kalimat dalam satu sampai dua paragrap. setelah itu tinggalkan. Besok baru dibuka lagi sebab biasanya setelah bermalam ide segar muncul sehingga kita bisa mengembangkan tulisan singkat tadi dengan lebih baik.
Dari sumber lain penulis juga mendapat sebuah ajian menulis yakni bila kita tidak punya ide untuk menulis , maka perbanyaklah membaca karya/tulisan orang lain. Sumber ide, pilihan kata, dan gaya penulisan akan kita temukan di sana.
Menurut pendapat yang penulis dapatkan dari para guru menulis, pada dasarnya menulis itu bukan bakat atau bawaan dari lahir. Kemampuan menulis bisa diperoleh dari serangkaian latihan yang terus menerus. Dalam hal ini 'konsistensi' sangat diperlukan.
Bila sudah bertekad untuk menjadi calon penulis, maka genggamlah erat - erat tali 'istiqomah' dalam menulis. Dengan begitu secara perlahan tapi pasti kita akan banyak memperoeh pengalaman baru dalam menulis. Parang tumpul saja bila selalu diasah akan menjadi tajam. Bagaimana dengan kemapuan otak manusia yang begitu luar biasa. Masya Allah.
Pada suatu pelatihan menulis ada seorang narasumber yang membawakan materi menulis biografi. Penulis tertarik dengan materi ini. Akan banyak kemudahan yang kita dapatkan dalam menulis sebuah biografi karena hal yang dutulis tentunya sangat dikuasai.
Selain itu kita tidak perlu mencari referensi karena sumber tulisan adalah diri kita sendiri. Jika ingin memperkaya isi tulisan kita dengan kutipan bermakna atau moto dari seorang sosok terkenal tentunya akan lebih menarik lagi. Setidaknya bisa dijadikan perbandingan atau refleksi dri.
Biografi berasal dari kata biography artinya riwayat hidup Sedangkan autobiography adalah riwayat hidup yang ditulis sendiri .autobiography kb. (j. -phies) riwayat hidup yang ditulis sendiri (paparan Suparno Muhammad)
Setelah merenungkan isi materi dalam kelas pelaatihan menulis tersebut, di dalam diri penulis timbul sebuah keinginan untuk menulis biografi. Alangkah ruginya jika sejarah hidup kita tidak diabadikan dalam bentuk tulisan. Untuk mulai menulis sebuah biografi sebaiknya kita membaca terlebih dahulu beberapa biografi orang lain (orang terkenal/pahlawan) sehingga ada gambaran apa apa saja yang biasanya dipaparkan dalam sebuah biografi
Apalagi bila hal yang dituliskan bisa memberi motivasi dan inspirasi bagi pembacanya. Paling tidak yang akan jadi konsumen buku kita nantinya berasal dari keluarga dan teman - teman dekat.
Banyak sekali manfaat yang diperoleh dalam menulis khususnya 'biografi'. Di antaranya adalah terhindar dari kehilangan sesuatu yang berharga dalam hidup. Pengalaman adalah guru yang terbaik kata pepatah. Bila pengalaman berharga itu tidak disimpan lalu disampaikan kepada orang lain tentunya sebuah kerugian. Pembaca bisa belajar dari pengalaman hidup kita. Bila sebuah kebaikan dibagi dan orang lain melakukan pula kebaikan tadi, maka pahalanya akan sampai juga pada kita.
Di masa Pandemi ini begitu banyak hal baru yang penulis coba lakukan. Manfaat pun datang dengan sendirinya. Hajat menulis yang sudah ada sejak lama, baru terlaksana kini. Perlahan penulis akan mencoba terus belajar dan berlatih menulis. Kata om Jay seorang mentor hebat "teruslah menulis setiap hari dan lihatlah apa yang akan terjadi. Tulisan itu akan menjalani takdirnya sendiri" Insha Allah. Aamiin.
Komentar
Posting Komentar