Langsung ke konten utama

RESUME KETUJUH BELAS 'MENGUBAH EKSPEKTASI MENJADI PRESTASI

 

MENGUBAH EKSPEKTASI MENJADI PRESTASI

 (Ekspektasi Menjadi Landasan Pencapaian Sebuah Prestasi)

Melihat tema yang disampaikan oleh narasumber malam ini, pikiran saya kok malah jadi melayang ke dunia lain yang seharusnya tidak perlu dipikirkan saat ini.

Terlalu banyak ekspetasi yang belum tersampaikan. Mungkin itulah yang menjadi alasan kenapa pikiran saya malah beralih ke tempat lain.

Yap, tidak usah memikirkan ekspektasi yang belum sampai,lebih baik menyimak dulu ada apa di balik materi yang judulnya penuh harapan ini.

Dari flyer yang disampaikan di grup kelas belajar menulis terlihat bahwa narasumber kali ini adalah seorang ibu yang pandai dam manis (Nampak dari raut wajahnya)

Beliau adalah Jamila K. Baderan, M.Pd yang akrab disapa dengan panggilan ‘encik Mila’, salah satu guru di SDN No. 30 Kota Gorontalo, Prov. Gorontalo. Lahir di Sidodadi, 14 Juni 1978. Menikah dengan Amir Hamzah, S.P dan dikaruniai 3 orang putri dan 1 putra.

Riwayat Pendidikan:

TK Negeri Pembina Palu (lulus 1985)

SDN Inpres Tanamodindi II Palu (lulus 1991)

SMP Neg. 8 Kota Gorontalo (lulus 1994)

SMK Neg. 1 Gorontalo (lulus 1997)

S1 PGSD UNG (lulus 2011)

S2 Pendidikan Dasar UNG (lulus 2018)

Buku Karya Tunggal:

1. Kwartet Media Bermain dan Belajar (2018)

2. Ekspektasi VS Realitas (2019)

Buku Karya Bersama:

1. Design Thinking Membangun Generasi Emas dengan Konsep Merdeka Belajar (2020)

Setelah beberapa saat menyimak, barulah saya mengerti bahwa ‘ekspektasi’ yang dimaksud oleh narasumber adalah yang berkaitan dengan kegiatan menulis.

Memang benar apa yang beliau katakan bahwa ‘harapan tidak selalu seindah kenyataan’. Seperti yang dipaparkan sebelumnya bahwa dalam hidup ini sangat banyak ekspektasi kita yang belum terwujud.

Ketika kita berniat untuk gabung dalam kelas belajar menulis bersama om Jay, tentunya kita juga memiliki ekspektasi atau tujuan. 

Dalam hal ini kita ingin menyusun sebuah buku sebagai muara dari kegiatan menyusun ‘resume’ yang kita lakukan seminggu tiga kali.

Di sini kita diuji ketangguhan untuk bertahan dalam konsistensi membuat resume paling kurang dua puluh kali. 

Setelah itu baru peserta masuk ke proses selanjutnya, yang tata aturannya sudah disiapkan oleh para mentor dalam grup ini.

Hambatan dalam menulis

Hambatan utama dalam menegakkan konsistensi menulis, sebenarnya berasal dari dalam diri kita sendiri. Hal itu tidak bisa dipungkiri. 

Akan banyak godaan yang akan menyelimuti seseorang yang memang sudah memiliki ‘nawaitu’ yang baik untuk menuangkan ide atau isi kepala ke dalam bentuk komunikasi yang berwujud symbol berupa huruf, kata, kalimat, dan paragraph.

Dalam proses melawan diri sendiri untuk menghidupkan sesuatu yang lebih baik dalam hal menulis, ada dua hal yang perlu kita ubah yakni: mindset dan passion.

Mindset adalah cara pikir tentang sesuatu yang dapat mempengaruhi sikap dan tindakan kita. 

 Passion adalah sesuatu yang membuat kita tidak pernah merasa bosan(Jamila K Baderan)

Menurut ‘encik Mila’ bahwa dalam mewujudkan sebuah ekspektasi dalam menulis kita harus berjuang keras dalam rangka membangun sebuah keyakinan yang kuat guna mencapai realitas.

Dalam hal ini beliau selalu berusaha untuk konsisten dalam membangun sebuah ekspektasi. Jika kaki sudah melangkah, maka pantang untuk mundur.

Wujud nyata dari semua itu adalah ‘encik Mila’ mampu melewati tantangan Prof. Eko Indrajit dalam menulis satu minggu harus selesai.

Apalagi tulisan ‘encik Mila’ lolos tanpa revisi di penerbit mayor Andi. 

Wah, patut diacungi jempol. Sebuah keajaiban atas tulisan beliau yang katanya hanya biasa – biasa saja.

Tips menulis‘Encik Mila’

Berdasarkan pengalaman yang dialami oleh ‘encik Mila’, ada beberapa butir pesan bermakna yang ditujukan bagi para penulis pemula:

  • Tulislah apa yang ingin kita tulis.
  •  Menulislah apa adanya, tanpa beban, dan tekanan.
  •  Jadikan menulis sebagai suatu kebutuhan
  •  Menulislah hingga tuntas, jangan memikirkan editing.
  •  Menulis jangan terlalu lama.

Setelah membaca beberapa point penting di atas, saya langsung terdiam dan mencoba memahami makna pesan tersebut.

Hingga ‘gadis kecilku’ datang mendekat sambil berkata:

“Mama ini dari tadi kelihatan serius sekali. Membaca terus mengetik, membaca lagi terus melihat ke atas, kenapa ma?” Tanya Anma dengan raut wajah heran sambil memperhatikanku yang masih saja di depan laptop.

“Ayo Anma mendekat, coba sini kita baca bersama tulisan ini” jawabku semangat

“Apa itu Ma?” Lanjut Anma

“Tolong Anma bantu mama ya? Bacakan pertanyaan yang itu” Kataku sambil menunjuk pada beberapa kalimat pertanyaan dari peserta untuk narasumber ‘encik Mila’

“siap bos” Sahut Anma sedikit bercanda

Ada yang menanyakan cara menumbuhkan kebiasaan menulis tanpa menunggu perasaan senang atau ‘mood’.

“Terus jawabannya ‘encik Mila’ apa? Tanyaku

“Encik Mila itu siapa Ma’?” Anma balik bertanya

“Beliau itu pemateri atau narasumber pelatihan belajar menulis, Nak” sahutku

Aku melanjutkan: “ Anma langsung baca saja pertanyaan dengan jawabannya ya, biar tugas mama cepat selesai”

“Baik Ma!” Sahut Anma tegas.

Intinya dalam kegiatan menulis jiwa pantang menyerah harus selalu ditumbuhkan.

Niat yang sudah diikrarkan di awal pantang untuk dipungkiri. Lalu menulislah kapan saja dan dimana saja.

Jangan pernah memikirkan bagus tidaknya tulisan kita. Yang menilai adalah para pembaca.

Jika menulis usahakan menerapkan kata TUNTAS. Menulislah hingga selesai tanpa perlu dikoreksi atau diperbaiki di awal. 

Menulis diiringi dengan koreksi akan memperlambat proses penyelesaian tulisan.

Editing atau koreksi sebaiknya dilakukan di akhir. Proses ini akan memakan waktu yang agak banyak.

Menulislah bagai air yang mengalir. Topik tulisan tidak dibatasi. Tulislah apa yang ingin engkau tulis tanpa beban.

Dengan demikian kegiatan menulis akan menjadi sesuatu yang menyenangkan.

Setiap orang dibekali dengan potensi. Bila potensi terus diasah, maka itu akan berubah menjadi sebuah kompetensi.

(Hening sejenak) “Sudah selesai Anma?” Tanyaku sambil mata menatap laptop

“Sudah Ma” sahut Anma dengan mata tertuju pada layar HP yang berisi materi dari ‘encik Mila’

“Terima kasih Anma” sahutku riang (“Asyik tugas hampir selesai” Batinku)

(Anma meletakan HP di sampingku sambil berlalu)

Melengkapi

Serasa belum ‘sreg’ dengan isi tulisan yang baru saja kuketik, kembali aku menengok ke barisan paragraph bagian akhir di Hand Phone yang baru saja Anma letakan.

Langsung mataku lincah mencari bagian ‘kesimpulan’ dari narasumber.

“Menulis adalah sebuah perjuangan antara harapan dan kenyataan”.

“Niat,tekad, nekad ,dan konsistensi adalah modal utama dalam menulis”

“Perjuangan dalam menulis guna menghasikan karya harus terus dilakukan demi jejak yang akan ditinggalkan pada para generasi kita nantinya”

Renungan Diri

Pesan bermakna dari ‘encik Mila’ kurenungkan. Moga bisa menjadi inspirasi bagi diri ini dan orang lain.

Ingat “ Ekspektasi,Realitas dalam Prestasi”

 

Komentar

  1. Resume ibu semakin hari semakin baik. Pertahankan bu, dan terus berkreasi.

    BalasHapus
  2. Terima kasih banyak atas kunjungan Anda serta support nya 👋

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

RESUME KEENAM " BLOGGER"

  BLOGGER ( “Kebahagiaan” adalah seni untuk tidak pernah mengingat apa pun yang tidak menyenangkan di benakmu) “Hidup adalah   sebuah amanah yang sejatinya harus dijunjung. Lebihdari itu hidup adalah sebuah karya. Yah, karya yang bermanfaat bagi sesama dan dikenang sepanjang masa. Membaca dan menulis kiranya bisa mewujudkan hal itu dengan cara menyimpannya   dalam sebuah bingkai karya. Dunia ‘blogger ’ merupakan salah satu jalan menuju karya abadi yang bermakna bagi kehidupan kini dan nanti Pengantar Pada awal bergabung dalam grup menulis gelombang 16 asuhan Omjay dan rekan-rekan, saya selalu berusaha mengikuti apa dan bagaimana situasi atau keadaan dalam grup pelatihan yang baru petama kali saya ikuti. Sebagai orang baru saya tentunya lebih banyak menyimak dan melakukan apa yang disarankan oleh mereka yang dengan suka rela dan suka cita berbagi info dan ilmu bagi orang lain. Saya ingat betul salah satu anggota grup yang rajin berbagi dengan mengirim link berupa youtube ad

Cermin

 Siapa yang tidak menyayangi dan mengutamakan dirinya? Jawab nya mungkin sejatinya tidak ada. Setiap orang lahir dibekali yang Kuasa Allah SWT dengan ego masing-masing.  Berbicara ego... tidak selalu dari sisi negatifnya. Dengan ego seseorang bisa bertahan hidup... dengan ego seseorang mampu membawa dirinya sesuai dengan bekal talenta ataupun bawaan alamiahnya. Orang hidup tanpa ego seperti nya kurang bagus ya?  Itu dari sudut pandang pribadi saya ya. Entah dengan orang lain 🙏🙏🙏 Ego dalam balutan bijaknya hati seseorang, itulah yang semestinya 👍 Maksud nya gimana tuh? Ego kok bijak? Artinya kita (terutama pribadi saya 🙏)  tetap memegang ego dalam area yang seharusnya. Misalnya seorang penyandang disabilitas...di kehidupan sehari-hari yang sering kita lihat mereka ini adalah para pribadi yang tangguh dan sangat mandiri. Mereka mampu menunjukkan ke orang lain bahwa ketidaksempurnaan tidak menjadi penghalang untuk berbuat. Salah satu contoh yang paling mengharukan plus mengagumkan  a

Program GTK Melalui SIM PKB

 Bagi para guru yang ingin mendapatkan berbagai informasi tentang kegiatan dari GTK Kenentrian Pendidikan dapat mengakses melalui akun SIM PKB masing - masing. Mulai dari data Dapodik guru hingga beberapa kegiatan tambahan tersaji di sana. Para guru ditawarkan untuk belajar secara online melalui ruang yang telah difasilitasi oleh pihak GTK. Sebut saja program Guru Berbagi, Guru penggerak, Guru Belajar seri masa Pandemi, Pembimbing siswa berkebutuhan khusus, dan juga pelaksanaan AKM (Analisis Ketuntasan Minimum). Selain itu kepala sekolah dan pengawas juga disediakan kesempatan untuk terus mengasah kompetensi. Guru yang ingin melanjutkan pendidikan juga masih difasilitasi dalam akun ini. Wah, hebat. Sesungguhnya banyak manfaat yang akan didapatkan bila kita bisa menginvestasikan waktu dengan mengambil bagian dalam program program tersebut. Program Guru Berbagi adalah ruang untuk berbagi perangkat pembelajaran terutama model RPP. Mulai dari RPP KTSP hingga RPP K13 dan RPP sederhana. Kese