Langsung ke konten utama

RESUME KELIMA BELAS "STRATEGI PEMASARAN BUKU PADA MASA PANDEMI COVID 19"

 "STRATEGI PEMASARAN BUKU PADA MASA PANDEMI COVID 19"

('Berbagi manfaat tak akan pernah berhenti walau di ujung waktu')


Pengiring

Dua pertemuan yang lalu aku telah membagi materi tentang Penerbit Mayor 'Andi' pada sahabatku bu Ramlah.

Ini materi berikutnya apa harus aku teruskan lagi pada beliau pikirku sedikit ragu. Apa tidak bosan?

Tanpa berlama - lama aku putuskan masuk ke ruang ' chat W.A' pribadi bu Ramlah. "sudah tanggung, lanjut saja' Pikirku singkat

Pada pertemuan malam ini materi yang dibawakan oleh narasumber masih berada di wilayah penulisan,penerbitan, dan pemasaran buku.

Narasumber yang dimaksud juga berasal dari Penerbit Andi Yogyakarta. Beliau adalah bapak Agustinus Subardana. 


Malam ini beliau didampingi oleh moderator yakni bapak Rizky Kurnia Rahman 

Beliau adalah ketua angkatan 16 dalam grup menulis asuhan om Jay dan rekan - rekan hebat. 

(percakapan dalam whatsapp) "bu Ramlah jangan bosan ya membaca tulisan yang saya kutip dari grup belajar menulis angkatan 16!' Ucapku dengan sedikit hati - hati.

"Lanjut ...siap menerima materi dan belajar meskipun secara tidak langsung" Bu Ramlah membalas sambil memberi jempol  dan senyuman 👍😊 

Berbagi

Pak Agus mengawali pertemuan dengan  situasi Pandemi yang sangat berdampak pada berbagai sektor kehidupan tanpa kecuali.

Berbicara kondisi Pandemi dan kegiatan perusahaan penerbitan, memang pengaruhnya besar sekali. Kegiatan produksi tidak segencar seperti sebelumnya.

Produksi bergerak lemah karena situasi di pasaran buku juga lemah bahkan nyaris tak bergerak terutama di awal -awal bulan merebaknya covid 19  khususnya di Indonesia.

 


Gambar tersebut menunjukan keadaan sebuah toko buku besar di awal masa Pandemi. Sepi...

Karena kondisi yang tidak mendukung, maka banyak penerbit yang 'gulung tikar' alias bangkrut selama Pandemi .

Untuk perusahaan penerbit atau toko buku yang masih beroperasi maka rata - rata menderita kerugian enam puluh hingga sembilan puluh persen.

Lembaga - lembaga pendidikan banyak yang mengalihkan dana pembelian buku ke pemenuhan perlengkapan kesehatan. 

Dengan demikian anggaran pembelian buku pun dikurangi.

Berikut adalah grafik penjualan buku di Gramedia di masa Pandemi.

 

Menyikapi kondisi yang tidak bersahabat ini, tentu saja para pelaku usaha di bidang 'perbukuan' tidak tinggal diam.

Targetnya adalah industri penerbitan buku harus tetap bertahan meski kita berada dalam situasi Pandemi.

Dalam rangka mencapai hasil penjualan buku yang maksimal, maka perlu dilakukan suatu strategi pemasaran yang banyak dilakukan oleh para wirausahawan.

Sebenarnya strategi pemasaran  banyak dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu;

  • Faktor Mikro yaitu perantara, pemasok, pesaing, dan masyarakat.
  • Faktor Makro yaitu demografi ekonomi, politik hukum, teknologi-fisik dan sosbud.

Sebagai sebuah industri penerbitan buku, maka penerbit Andi yang sudah beroperasi selama kurang lebih empat puluh tahun ini masih  bergelut dalam dua faktor tersebut.

Strategi Pemasaran buku yang dilakukan oleh penerbit Andi terbagi menjadi dua yakni:

  1. Strategi Pemasaran Buku Serangan Udara (Online)
  2. Strategi Pemasaran Buku Serangan Darat (Offline 

Untuk strategi yang pertama dibutuhkan transformasi digital dan pemasaran pada komunitas.

Strategi yang kedua dapat dilakukan dengan membuka cabang di beberapa kota di Indonesia dari Sabang sampai Merauke.

Selain itu penerbit Andi juga mengelompokan target pasar yang dituju misalnya toko buku.

Sebagai sebuah perusahaan penerbit yang sudah mampu memproduksi sendiri dan mempunyai mesin percetakan sendiri, penerbit Andi menjadi pamasok sebagian besar toko - toko buku yang ada di Indonesia. 

Dalam hal ini penerbit Andi memetakan toko buku dalam tiga kelompok dengan alasan administrasi dan tempat yang berbeda satu sama lainnya.

Jenis toko buku:

  • Toko buku modern
  • Toko buku semi modern
  • Toko buku tradisional

Khusus toko buku modern, strategi promosi dapat dilakukan dengan cara :

  • Menguasai display'cover buku'
  • Promosi dalam toko
  • Bedah buku
  • Even tematik
  • Komunikasi Internal  

Dalam kategori pemasaran buku offline, hal lain yang dapat dilakukan adalah 'direct selling' atau kunjungan langsung.

Dalam hal ini sebaiknya diadakan pemetaan tentang kategori buku yang diterbitkan misalnya :

  • Buku Pendidikan utama dan pendamping
  • Buku Teks untuk Perguruan Tinggi dan Umum
Yang terakhir adalah melakukan berbagai even aktif misalnya pameran buku dalam seminar, workshop, try out dan sebagainya.
 
(Percakapan whatsapp)' Lengkap ya menunya malam ini...komplit sudah. Bukan hanya menulis tapi sampai pada tehnik pemasaran. Luar biasa penerbit Andi' Kata bu Ramlah
 
 "Iya bu hajjah, tidak salah kan kalau materi ini saya 'share' ke ibu sampai tiga putaran" 
 
"Terima kasih banyak ya dinda, atas ilmu dan informasi berguna ini" Jawab bu Ramlah
 
"Baiklah bu hajjah, saya pamit dulu sampai ketemu dan terima kasih atas waktunya" Kataku dalam kolom chat sambil menutup percakapan. 
 
Melengkapi 
 
Pada setiap kuliah lewat whatsapp, pasti ada bagian akhir yang biasanya inti dari seluruh sajian.
 
Kali ini mataku langsung menuju bagian akhir sesi tanya jawab. Yah, ada penggalan kalimat indah di sana:
 
"Menulis itu ibarat perjuangan yang dilakukan dalam lembaran tulisan. Yang menjadi senjata adalah 'pena'. 
 
Sedangkan pejuangnya adalah sang penulis. Ia akan dikenang sepanjang masa karena buah perjuangannya".
 
"Buku adalah gudangnya ilmu. Bagaimana cara memenuhi gudang itu? Jawabanya dengan membaca.
 
Mengapa harus membaca? Karena dengan membaca cakrawala pemikiran kita bertambah luas. 
 
Jadi membaca sama dengan membuka 'jendela dunia' seluas - luasnya".
 
Merenung 
 
Aku terdiam mencoba memaknai pesan itu. Semoga bisa dilakukan dalam konteks rekreasi dalam literasi.
 
                                                               
Salam Literasi 
  
 

Komentar

  1. Ide gagasan kreatif Bu.. tp rasanya pernah baca ini dan kasih komentar juga, atau mmng sering berbagi sama Bu Ramlah yah? Ok semangat terus Bu...

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

RESUME KEENAM " BLOGGER"

  BLOGGER ( “Kebahagiaan” adalah seni untuk tidak pernah mengingat apa pun yang tidak menyenangkan di benakmu) “Hidup adalah   sebuah amanah yang sejatinya harus dijunjung. Lebihdari itu hidup adalah sebuah karya. Yah, karya yang bermanfaat bagi sesama dan dikenang sepanjang masa. Membaca dan menulis kiranya bisa mewujudkan hal itu dengan cara menyimpannya   dalam sebuah bingkai karya. Dunia ‘blogger ’ merupakan salah satu jalan menuju karya abadi yang bermakna bagi kehidupan kini dan nanti Pengantar Pada awal bergabung dalam grup menulis gelombang 16 asuhan Omjay dan rekan-rekan, saya selalu berusaha mengikuti apa dan bagaimana situasi atau keadaan dalam grup pelatihan yang baru petama kali saya ikuti. Sebagai orang baru saya tentunya lebih banyak menyimak dan melakukan apa yang disarankan oleh mereka yang dengan suka rela dan suka cita berbagi info dan ilmu bagi orang lain. Saya ingat betul salah satu anggota grup yang rajin berbagi dengan mengirim link berupa youtube ad

Cermin

 Siapa yang tidak menyayangi dan mengutamakan dirinya? Jawab nya mungkin sejatinya tidak ada. Setiap orang lahir dibekali yang Kuasa Allah SWT dengan ego masing-masing.  Berbicara ego... tidak selalu dari sisi negatifnya. Dengan ego seseorang bisa bertahan hidup... dengan ego seseorang mampu membawa dirinya sesuai dengan bekal talenta ataupun bawaan alamiahnya. Orang hidup tanpa ego seperti nya kurang bagus ya?  Itu dari sudut pandang pribadi saya ya. Entah dengan orang lain 🙏🙏🙏 Ego dalam balutan bijaknya hati seseorang, itulah yang semestinya 👍 Maksud nya gimana tuh? Ego kok bijak? Artinya kita (terutama pribadi saya 🙏)  tetap memegang ego dalam area yang seharusnya. Misalnya seorang penyandang disabilitas...di kehidupan sehari-hari yang sering kita lihat mereka ini adalah para pribadi yang tangguh dan sangat mandiri. Mereka mampu menunjukkan ke orang lain bahwa ketidaksempurnaan tidak menjadi penghalang untuk berbuat. Salah satu contoh yang paling mengharukan plus mengagumkan  a

Program GTK Melalui SIM PKB

 Bagi para guru yang ingin mendapatkan berbagai informasi tentang kegiatan dari GTK Kenentrian Pendidikan dapat mengakses melalui akun SIM PKB masing - masing. Mulai dari data Dapodik guru hingga beberapa kegiatan tambahan tersaji di sana. Para guru ditawarkan untuk belajar secara online melalui ruang yang telah difasilitasi oleh pihak GTK. Sebut saja program Guru Berbagi, Guru penggerak, Guru Belajar seri masa Pandemi, Pembimbing siswa berkebutuhan khusus, dan juga pelaksanaan AKM (Analisis Ketuntasan Minimum). Selain itu kepala sekolah dan pengawas juga disediakan kesempatan untuk terus mengasah kompetensi. Guru yang ingin melanjutkan pendidikan juga masih difasilitasi dalam akun ini. Wah, hebat. Sesungguhnya banyak manfaat yang akan didapatkan bila kita bisa menginvestasikan waktu dengan mengambil bagian dalam program program tersebut. Program Guru Berbagi adalah ruang untuk berbagi perangkat pembelajaran terutama model RPP. Mulai dari RPP KTSP hingga RPP K13 dan RPP sederhana. Kese