"STRATEGI PEMASARAN BUKU PADA MASA PANDEMI COVID 19"
('Berbagi manfaat tak akan pernah berhenti walau di ujung waktu')
Pengiring
Dua pertemuan yang lalu aku telah membagi materi tentang Penerbit Mayor 'Andi' pada sahabatku bu Ramlah.
Ini materi berikutnya apa harus aku teruskan lagi pada beliau pikirku sedikit ragu. Apa tidak bosan?
Tanpa berlama - lama aku putuskan masuk ke ruang ' chat W.A' pribadi bu Ramlah. "sudah tanggung, lanjut saja' Pikirku singkat
Pada pertemuan malam ini materi yang dibawakan oleh narasumber masih berada di wilayah penulisan,penerbitan, dan pemasaran buku.
Narasumber yang dimaksud juga berasal dari Penerbit Andi Yogyakarta. Beliau adalah bapak Agustinus Subardana.
Malam ini beliau didampingi oleh moderator yakni bapak Rizky Kurnia Rahman
Beliau adalah ketua angkatan 16 dalam grup menulis asuhan om Jay dan rekan - rekan hebat.
(percakapan dalam whatsapp) "bu Ramlah jangan bosan ya membaca tulisan yang saya kutip dari grup belajar menulis angkatan 16!' Ucapku dengan sedikit hati - hati.
"Lanjut ...siap menerima materi dan belajar meskipun secara tidak langsung" Bu Ramlah membalas sambil memberi jempol dan senyuman 👍😊
Berbagi
Pak Agus mengawali pertemuan dengan situasi Pandemi yang sangat berdampak pada berbagai sektor kehidupan tanpa kecuali.
Berbicara kondisi Pandemi dan kegiatan perusahaan penerbitan, memang pengaruhnya besar sekali. Kegiatan produksi tidak segencar seperti sebelumnya.
Produksi bergerak lemah karena situasi di pasaran buku juga lemah bahkan nyaris tak bergerak terutama di awal -awal bulan merebaknya covid 19 khususnya di Indonesia.
Gambar tersebut menunjukan keadaan sebuah toko buku besar di awal masa Pandemi. Sepi...
Karena kondisi yang tidak mendukung, maka banyak penerbit yang 'gulung tikar' alias bangkrut selama Pandemi .
Untuk perusahaan penerbit atau toko buku yang masih beroperasi maka rata - rata menderita kerugian enam puluh hingga sembilan puluh persen.
Lembaga - lembaga pendidikan banyak yang mengalihkan dana pembelian buku ke pemenuhan perlengkapan kesehatan.
Dengan demikian anggaran pembelian buku pun dikurangi.
Berikut adalah grafik penjualan buku di Gramedia di masa Pandemi.
Menyikapi kondisi yang tidak bersahabat ini, tentu saja para pelaku usaha di bidang 'perbukuan' tidak tinggal diam.
Targetnya adalah industri penerbitan buku harus tetap bertahan meski kita berada dalam situasi Pandemi.
Dalam rangka mencapai hasil penjualan buku yang maksimal, maka perlu dilakukan suatu strategi pemasaran yang banyak dilakukan oleh para wirausahawan.
Sebenarnya strategi pemasaran banyak dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu;
- Faktor Mikro yaitu perantara, pemasok, pesaing, dan masyarakat.
- Faktor Makro yaitu demografi ekonomi, politik hukum, teknologi-fisik dan sosbud.
Sebagai sebuah industri penerbitan buku, maka penerbit Andi yang sudah beroperasi selama kurang lebih empat puluh tahun ini masih bergelut dalam dua faktor tersebut.
Strategi Pemasaran buku yang dilakukan oleh penerbit Andi terbagi menjadi dua yakni:
- Strategi Pemasaran Buku Serangan Udara (Online)
- Strategi Pemasaran Buku Serangan Darat (Offline
Untuk strategi yang pertama dibutuhkan transformasi digital dan pemasaran pada komunitas.
Strategi yang kedua dapat dilakukan dengan membuka cabang di beberapa kota di Indonesia dari Sabang sampai Merauke.
Selain itu penerbit Andi juga mengelompokan target pasar yang dituju misalnya toko buku.
Sebagai sebuah perusahaan penerbit yang sudah mampu memproduksi sendiri dan mempunyai mesin percetakan sendiri, penerbit Andi menjadi pamasok sebagian besar toko - toko buku yang ada di Indonesia.
Dalam hal ini penerbit Andi memetakan toko buku dalam tiga kelompok dengan alasan administrasi dan tempat yang berbeda satu sama lainnya.
Jenis toko buku:
- Toko buku modern
- Toko buku semi modern
- Toko buku tradisional
Khusus toko buku modern, strategi promosi dapat dilakukan dengan cara :
- Menguasai display'cover buku'
- Promosi dalam toko
- Bedah buku
- Even tematik
- Komunikasi Internal
Dalam kategori pemasaran buku offline, hal lain yang dapat dilakukan adalah 'direct selling' atau kunjungan langsung.
Dalam hal ini sebaiknya diadakan pemetaan tentang kategori buku yang diterbitkan misalnya :
- Buku Pendidikan utama dan pendamping
- Buku Teks untuk Perguruan Tinggi dan Umum
Ide gagasan kreatif Bu.. tp rasanya pernah baca ini dan kasih komentar juga, atau mmng sering berbagi sama Bu Ramlah yah? Ok semangat terus Bu...
BalasHapus