MENULIS BIOGRAFI
Sebenarnya target penyusunan resume kelas menulis angkatan ke-16 telah terpenuhi bagi sebagian besar peserta.
Entahlah, semangat untuk menguraikan kata dan kalimat dalam ruang blogger tetap memanggil. Pertanda baik kalau begitu.
Kuikuti saja naluri menulis yang mulai merambat dalam alam bawah sadar.
Pas malam ini materinya terasa ringan dan plong saja menembus pemahaman yang sering tidak stabil.
Energi berbagi ikhlas dari narasumber terasa sekali. Semua disampaikan apa adanya dan memang seperti itulah adanya (terbalik balik ya?😊)
Beliau adalah bapak Suparno Muhammad. Seorang kepala sekolah di kabupaten Magetan. Materi yang hendak didiskusikan adalah penulisan buku 'biographi'
- Mengabadikan riwayat hidup.
- Mendorong untuk berprestasi
- Menghindari kerugian diri
Langkah Awal dalam Menulis Biografi
Berdasarkan pengalaman yang telah dilalui oleh pak Suparno Muhammad bahwa menulis kisah sendiri atau autobiografi sangatlah mudah. Mengapa demikian? Ya, karena kita menulis hal hal nyata yang memang pernah kita alami sendiri.
Kita tidak wajib mencantumkan referensi pendukung atau daftar pustaka . Kalaupun mau merujuk pada tulisan orang lain yang memang berkaitan dengan kisah kehidupan kita, bisa saja untuk menguatkan atau sekedar perbandingan.
Bila dibandingkan dengan menulis novel sebagai salah satu jenis karya fiksi, menulis biografi lebih mudah karena tidak membutuhkan daya imajinasi seperti di novel.
Tidak tanggung tanggung narasumber kali ini, langsung bersedekah ilmu kepada para peserta. Beliau membagi buku untuk tiga orang peserta nelalui undian.
Alhamdulillah salah satu yang beruntung adalah saya sendiri ibu Astuti dari kota Palu dan ibi Nurin dari Bojonegoro serta pak Budi Idris dari Sumatera Utara. Teh Aam sebagai moderator terampil juga tak luput dari cenderamata 'buku'.
Wah! barakallah pak Suparno Muhammad. Terima kasih banyak.
Satu hal yang sangat inspiratif dari materi malam ini adalah terbentuknya keluarga literasi pak Suparno Muhammad.
Anak dan isteri beliau semua adalah penulis aktif bahkan sudah sempat dibuatkan filmnya. Dahsyat.
Keseruan cerita narasumber ini membuat kolom tanya jawab ramai. Sampai teh Aam membatasinya karena over time.
Kiranya segala ilmu dan pengalaman yang didapatkan pada pertemuan kali ini bermanfaat dan insha Allah akan menjadi amal jariyah.
Akhir kata "Menulis, menulis, menulislah! Biarkan tulisan itu yang akan menemui takdirnya" Aamiin ya Rabb.
Mantap resumenya, enteng dan merdeka menulis he he sukses terus
BalasHapusTerima kasih banyak atas kunjungan Anda pak Budi Engku Kotapinang. Energi biografi tembus ke Palu pak ..ngalir...🙏🙏👋👍
BalasHapusMantaaap masih meresume.. semangat...
BalasHapusTerima kasih banyak Bu Tini atas kunjungan nya 🙏
BalasHapus