Langsung ke konten utama

RESUME KETUJUH " BAKTI TAK BERUJUNG'

 
  “walau jasad telah terbang namun jasa tetap dikenang”                 

                  

                       BAKTI  TAK BERUJUNG   

Hidup adalah sebuah persinggahan. Menata keselarasan di alam sekitar, mengukir bakti di tanah rantau adalah sebuah hakikat. Segala daya dan upaya hanyalah amanah. Perjuangan tanpa batas ibarat menanam sebatang pohon. Kalaulah pohon tumbuh dan berbuah rindang, manfaat kan menjadi keniscayaan. Bila tiba  waktunya tuk kembali, berteduhlah kalian di bawah pohon itu

 PENGANTAR

Pada hitungan ketujuh aku bergerak, meraih kitab berwarna hitam yang belakangan ini begitu dekat denganku. Hampir tak ada hari tanpa aku menyentuhnya. Sentuhan awal di sisi kanan, seketika benderang di sekitarnya. Aku pun mulai memberi salam pembuka  sseraya mengarahkan langkah pada sebuah ruang yang sudah dipadati oleh para ‘fans’ yang begitu antusias menanti kehadirannya. Ya! Kehadiran sang guru yang akan tiba dengan sekeranjang ilmu untuk dibagikan pada para pembelajar yang telah siap menanti.

Malam ini kegiatan belajar menulis gelombang 16 asuhan omjay dan rekan-rekan mentor hebat memang sudah menginjak pada pekan ketiga dan pertemuan ketujuh. Narsum yang baru kukenal lewat flyer yang dibagikan dalam grup adalah bapak Thamrin Dahlan,SKM,M.Si.

Dari wajahnya tampak pancaran keteduhan. Beberapa hari yang lalu saya sempat mampir di tempat beliau. Di sana saya membaca tulisan beliau tentang ‘kepribadian yang selalu positif ‘yang senantiasa dipancarkan di lingkungan sekitar dimana pun kita berada.  Cara menyampaikan pandangan ke orang lain terkesan sederhana namun sarat dengan pesan bermakna Pokoknya cermin dirilah. Menurut saya itu bagus buat refleksi 'apa dan siapa diri ini pada hakikatnya'. Gimana selanjutnya  yuk kita simak paparan beliau. Okay siap menyimak….

Dari perkenalan awal dalam pertemuan seri ketujuh malam ini ternyata sosok teduh yang terpampang di flyer grup punya banyak tugas dalam kehidupannya sehari-hari. Beliau adalah ketua dari sebuah penerbit yang bernama Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan yang menerbitkan buku ber license Batcode ISBN secara gratis. Selain itu beliau adalah dosen Akper Polri, Publisher, penulis, dan telah menerbitkan 30 buku.

Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan  (YPTD) didirikan atas inisiatif Bundo Kanduang (Almh) AKBP (P) Hj. Husna Darwis bint iHj. Dahlan, SH. Beliau seorang MantanPolisi Wanita dan Notaris yang berkantor di Bogor memilik ikeinginan kuat untuk meningkatkan kegemaran membaca dan menulis keluarga besar Peto kayo dan masyarakat

YPTD bergerak di bidang sosial kemasyarakatan khususnya bidang pendidikan.   YPTD focus membantu para penulis menerbitkan buku berlisensi  Barcode  ISBN Perpustakaan Nasional Tanpa Biaya.

Inilah sebahagian buku - buku yang telah diterbitkan oleh YPTD


 

PAPARAN/DISKUSI 

Pembahasan kali ini bersama sang guru ilmu literasi khususnya lebih condong ke cerita ‘penerbitan’  naskah menjadi sebuah buku. Moderator ibarat seorang ‘polisi lalu lintas’ dalam ajang berguru rame – rame ini mengatur masuknya pertanyaan yang diarahkan pada narsum.

Dari ruang diskusi yang terlihat makin hangat dengan rasa ingin tahu para peserta mengenai seluk beluk ‘penerbitan sebuah buku’.Untuk suguhan awal moderator mengajukan pertanyaan:

Apakah setelah penulis mengirimkan naskah, langsung diterima atau ada seleksi ketat?

Sebenarnya tidak ada selksi hanya diminta Penulis menyesuaikan standard baku  YPTD terkait naskah buku. YPTD menerima Nahkah Buku Penulis via email thamrindahlan@gmail.com lengkap dengan Judul, Daftar Isi, Cover depan belakang Buku dan Kata Pengantar.
Ketentuan Standard baku Buku terbitan YPTD
a.    Ukuran A5
b.    Font 12
c.    Margin 1.5/1/1/1
d.    Huruf Times News Roman
e.    Spasi 1.5
f.    Ketebalan 150 – 200 Halaman

1. Pada program B disebutkan 150-200 halaman.
Seandainya kurang itu dari bgm Pak Haji.

2. Apa resep Pak Haji supaya kita fokus dalam menulis buku ?

3. Bila kita ubah PTK menjadi Buku, apa ya syarat pada Program B berlaku juga ya Pak Haji.

4. Bagaimana kami penulis pemula bisa menemukan penerbit yang bisa bantu terbitkan buku kita.

 Buku itu berpunggung.  ketebalan > 150 halaman postur buku gagah bisa beridir di rak perpustakaan.  Ketika buku tipis  tak berpunggung rasanya kurang sreg. .

Resep menulis satu hari minimal satu artikel adalah niat berbagi.  Inspirasi tak pernah terputus ketika kepekaan naluri menulis sudah melekat pada diri.  Semua yang menghampiri dan terjadi disekitar kita adalah materi tulisan\

ya semua tulisan itu muaranya adalah Buku. Terkait sistematis hanya teoroits kita bisa menulis bebas tanpa terkukung pada aturan baku. Laiknya seperti menulis novel.  YPTD siap membantu rekan rekan guru menerbitkan buku ber ISBN Buku Perdana atau buku kesekian tanpa biaya

penerbit besar akan memperhatikan kualitas sebuah tulisan, maka tidak sembarang menerima penulis yg belum di kenal, tp kelemahannya tdk memberi kesempatan bagi mereka yg masih pemula. Apakah kualitas sebuah tulisan masih menjadi bahan pertimvangan dlm penerbitan buku yg bapak.lakukam. trima kasih 

YPTD  memiliki prinsip semua bahwa tulisan adalah bagus selama bukan plagiat dan hoaks.  Tidak berani kita menilai tulisan yang akan diterbitkan.  Kualitas itu sangat bertingkat dan beragam. Semua berproses.  Dalam kondisi sudah ada naskah maka YPTD siap membantu menerbitkan buku. Kita semua masih dalam proses belajar. Tujuan utama adalah bagaimana meningkatkan Kualitas dan Kuantitas Literasi Indonesia

Syarat seperti apa terkait naskah tulisan yang bisa diterbitkan di YPTD

Syarat naskah seperti diuraikan diatas. Tulisan rekan rekan Guru bisa berbentuk Reportase, Opini, Fiksi dan Buku Ajar.  Tidak ada syarat metode penulisan karena setiap penulis memiliki gaya sendiri dan unik. Learning by doing, Belajar dan belajar. Saya menulis mengikuti gaya Buya Hamka.  Beliau menulis dengan kalimat pendek pendek dan acap di ulang ulang.  Enak dibaca dengan bahasa sederhana sepeti orang bertutur 

bagaimana cara menerbitkan buku bagi pemula ?

Menerbitkan buku mudah, kirim nahkah ke YPTD sesuai ketentuan maka Buku Perdana Pak Abidin ber lisensi barcode ISBN segera terbit, Hanya memerlukan waktu 10 hari terhitung naskah diterima.  Semua tanpa biaya. Ditunggu naskah Pak Guru. Tidak ada istilah penulis pemula (karena tidak ada pengakhir) yang ada istilah penggiat literasi. 

Tanpa terasa waktu berjalan begitu cepat hingga ajang diskusi kali ini akan dilanjutkan di kesempatan berikut, inshaAllah bapak Thamrin Dahlan akan meluangkan waktunya untuk kita semua.

PENUTUP 

Setelah pertanyaan dan jawaban silih berganti muncul di paparan diskusi, ada satu hal paling penting saya petik dari penjelasan narsum yakni ‘menulis itu untuk berbagi kebaikan’ dengan memegang moto 3 Pena; Penasehat,Penakawan,Penasaran. Jurus jitu beliau ‘sekali duduk langsung jadi’ artinya jangan pernah meninggalkan artikel yang sedang digarap. Tuntaskan dan setelah itu langsung posting. Tebarkan segera ilmu yang dimiliki kepada orang lain.

Mahkota seorang penulis adalah 'buku'. Secerdas dan sepintar apa pun ia, maka ilmu yang dimiliki akan hilang begitu saja tanpa jejak bila belum menulis dan menerbitkan buku(great motivation)

Diskusi dengan bapak Thamrin Dahlan sangat menginspirasi terutama bagi diri saya secara pribadi. Betapa ‘jiwa literasi’ menggaung kuat dalam diri beliau sekeluarga. Pengabdian pada orang banyak rupa dan bentuknya ternyata sangat beragam. Apa yang telah dirintis dalam keluarga dilanjutkan oleh tangan –tangan dingin  yang tentunya siap diulurkan pada mereka  yang membutuhkan dalam hal ini para penggiat literasi di tanah air.

Sejatinya darma bakti tidak pernah berbatas. Selama hayat di kandung badan berbuatlah. Esok kita memetik apa yang ada kini.

Salam Literasi

 


Komentar

  1. Mantaaap ibu sampai menuliskan hasil QA, semangat ya bu..

    BalasHapus
  2. Keren bu Astuti, saya harus banyak belajar nih

    BalasHapus
  3. Mantap, Bu Astuti. Pembuka dan penutupnya keren. Sedikit saran perbaikan untuk penulisan gelar dan penggunaan kata 'di' serta salah tik. Tabik. 🙏

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya suka Bpk Opin dengan arahannya 🙏 jadi kita bisa refleksi tulisan kita sendiri 👍

      Hapus
  4. Terima kasih banyak atas support saran dan kunjungan teman teman semua . Mohon maaf ya bila kurang sip jamuan nya🙏

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

BELAJAR PUISI DARIK

  Perkenankan saya membuat sebuah puisi 'Darik" atau Dasa Lirik. Tema pekan ini adalah TIGA KATA: Terima Sadari Perbaiki. SANG DIRI    Oleh: Astuti Sipanawa Sejatinya manusia tempatnya salah. Kelemahan selalu menjadi bagiannya. Kekurangan senantiasa jalan bersamanya. Setiap orang pasti memilikinya. Diri juga demikian. Tidak pernah sempurna Diri bukan segalanya. Tertunduk hati. Dalam sepi. Menyergap. Jadikan cermin penilai terbaik. Jangan menolak bila salah. Jangan pungkiri bila khilaf. Tanyakan hati paling dalam. Siapakah diri ini? Untuk apa aku? Jawablah pada hati. Lapangkan hati. Belajar membersihkan. Bening. Kota Palu, Kamis Pagi Sahabat lage Refleksi Diri 11 Februari 2021

BAHADUR DALAM DARIK.

  PENANTIAN Astuti Sipanawa  Lelah jiwa dalam genggaman. Berselimut sekuntum harapan baru. Kapankah masa itu tiba. Mendekap hati yang merana. Dalam jiwa tertanam. Semangat tak goyah. Mengukir senyum merekah Batasan masa. Tidak tentu. Menjemput. Mengapa. Harus bersedih. Menanti kekasih. Janji pasti terwujud. Harapan indah menanti. Sirnakan gundah gulana. Di ujung pelangi penantian. Akan datang bahadur sejati. Menabur kasih nan elok. Pada setiap hati menanti.    Kota Palu, Hujan Lebat 18 - 02  - 2021 Salam sehat selalu.

RESUME KEENAM " BLOGGER"

  BLOGGER ( “Kebahagiaan” adalah seni untuk tidak pernah mengingat apa pun yang tidak menyenangkan di benakmu) “Hidup adalah   sebuah amanah yang sejatinya harus dijunjung. Lebihdari itu hidup adalah sebuah karya. Yah, karya yang bermanfaat bagi sesama dan dikenang sepanjang masa. Membaca dan menulis kiranya bisa mewujudkan hal itu dengan cara menyimpannya   dalam sebuah bingkai karya. Dunia ‘blogger ’ merupakan salah satu jalan menuju karya abadi yang bermakna bagi kehidupan kini dan nanti Pengantar Pada awal bergabung dalam grup menulis gelombang 16 asuhan Omjay dan rekan-rekan, saya selalu berusaha mengikuti apa dan bagaimana situasi atau keadaan dalam grup pelatihan yang baru petama kali saya ikuti. Sebagai orang baru saya tentunya lebih banyak menyimak dan melakukan apa yang disarankan oleh mereka yang dengan suka rela dan suka cita berbagi info dan ilmu bagi orang lain. Saya ingat betul salah satu anggota grup yang rajin berbagi dengan mengirim link ber...