Langsung ke konten utama

RESUME KESEBELAS " MELIRIK PELUANG LAIN"

MELIRIK PELUANG LAIN

“Sejatinya setiap upaya akan berbuah bila ada kesungguhan”

 

 

Bukan hanya satu jalan menuju ke Roma. Kesuksesan tidak datang dengan sendirinya. Maka sekali mendayung dua tiga pulau terlampaui. Kiat sebuah keberhasilan berpangkal pada niat yang sungguh – sungguh. Dimana ada kemauan di situ ada jalan. Pengembangan sebuah ilmu ternyata begitu luas. Tergantung cara pandang seseorang akan hakikat ilmu itu sendiri. Mencoba tak mengapa lalu mengapa tak mencoba?

Suasana di Sekolah

Ruang perpustakaan di sekolah itu nampak sepi, terutama sejak masa pandemi covid 19. Pada pertengahan bulan Maret 2020 yang lalu serentak semua jenjang pendidikan di seluruh Indonesia pindah (BDR). Halaman sekolah yang sejak pukul enam pagi sudah ramai kini sepi, lengang bagaikan gubuk tak bertuan. Hanya sang penjaga sekolah lah yang tetap setia berdiri di halaman depan sambil menjulurkan ujung selang panjang ke pot–pot bunga yang nyaris ikut berduka karena covid. Untunglah pak penjaga sekolah tidak ikut pindah.

Sekitar pukul 07.30 pagi aku memasukan anak kunci ke pintu perpustakaan yang masih tertutup rapat. Masuk ruangan lalu meletakan tas dan mulai mengambil kemoceng untuk mengusir debu yang menempel di meja dan kursi perpustakaan sederhana itu.

Lanjut duduk dan berdiri lagi ketika teringat bahwa hari ini aku harus menacari sebuah buku tentang kewirausahaan. Yap! Pas dapat bukunya yang berjudul tehnik merangkai bunga (usaha sambilan dari rumah). Aku langsung membuka daftar isi biar cepat memperoleh target informasi yang diperlukan.

 

Assalamu alaikum (sambil mengetuk pintu).

Walaikuksallam Alhamdulillah ada ibu Hadijah datang. Mari bu! Silahkan duduk!

Ada yang bisa saya bantu bu Asti ? tanya bu Hadija penuh selidik

Ndak bu Dija saya hanya imgin menanyakan kelanjutan rencana kita yang lalu mau belajar merangkai bunga. Bu Hadija kan ahlinya.

Iya boleh nanti waktunya kita atur saja kata bu Hadija kalem Apalagi sekarang kan kita belajar secara online. Waktunya bisa kita kondisikan dengan jadwal kelas agar tidak mengganggu

Oh iya bu Hadija sekalian saya mau perlihatkan sebuah usaha sukses yang telah dirintis oleh seorang guru seperti kita ini.

Iya bu karena materi ini saya dapatkan dari kuliah whatsapp bersama guru – guru hebat seluruh Indonesia maka sebentar saya kirim saja ke whatsappnya bu Hadija  biar bisa baca sendiri nanti di rumah.

Okey bu Asti saya tunggu ya?

Siap bu Hadija.

Berbagi ilmu kepada teman

Karena pengunjung perpustakaan juga sangat kurang (hanya satu dua orang yang datang untuk meminjam buku terutama untuk siswa yang belajar secara luring), saya mencoba membuka kembali materi dari ibu Betty Rosnalenni yang dipaparkan lewat grup belajar menulis gelombang 16.

Iya baru ingat saya sudah janji untuk berbagi ilmu dan informasi dengan bu Hadija yang juga punya keahlian untuk usaha kecil di rumah. Saya memulai percakapan dengan ibu Hadija melalui voice note biar beliau hanya mendengarkan saja dan bila  ada yang penting saya perjelas dengan mengirim teks atau foto.

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Permisi bunda saya izin berbagi ya?

Ibu Betty pada awalnya adalah seorang guru di sebuah TK di bilangan Kota Bekasi. Selain itu beliau juga pernah menulis buku Aritmetika dan memberikan pelatihan keliling kepada yang membutuhkan pada tahun 1996. Seiring dengan itu bu Betty juga mulai merintis usaha jualannya.

Kemudian pada tahun 2003 beliau mulai mendirikan sekolah TK,TPQ  dan juga SD yang sampai sekarang masih eksis. “Alhamdulillah dengan mendirikan sekolah tersebut saya banyak berkenalan dengan orang dan banyak kegiatan yg membuat saya bisa berprestasi dan wawasan saya menjadi bertambah luas” kata bu Betty

Karena faktor usia bu Betty kini mulai mengurangi aktivitasnya di sekolah dan lebih focus pada usaha rumahan. Beliau membuka sebuah kedai di samping rumahnya.  Karena wabah covid 19 mau tidak mau usaha beliau juga mengalami penurunan.

Alhamdulillah kini pemerintah kota Bekasi sangat memperhatikan para pengusaha UMKM ini. Olehnya bu Betty sering mengkuti pelatihan gratis dari pemerintah. Produk makanannya pun sudah mendapatkan sertifikasi halal.


Selanjutnya menurut bu Bety bila kita berprofesi sebagai seorang guru dan juga punya usaha sampingan maka pandai - pandailah mengatur waktu untuk keduanya. Bila kita memgutamakan yang satu maka tentu saja bidang lainnya  mesti ditunda dahulu

Berkaitan dengan profesi beliau sebagai seorang pengusaha dan juga sebagai penggiat literasi ternyata bu Betty ini memiliki dua Taman Bacaan Masyarakat (TBM)  yakni TBM Insan Kamil dan TBM Insan Kreatif yang hingga saat ini masih giat beroperasi. Hal ini menunjukan betapa bu Betty memang tidak pernah lepas dari yang namanya dunia literasi yang dahulu pernah beliau tekuni.


Itulah sedikit cerita tentang seorang guru yang sekaligus menekuni dunia wira usaha. Tidak ada yang tidak mungkin jika kita mau berjuang untk mewujudkannya.

Di akhir perbincangan bersama para guru hebat se Indonesia, bu Betty disodorkan pertanyaan khusus mengenai keterlibatannya dalam dunia tulis menulis saat ini. Dengan adanya usaha “jajanan buat oleh – oleh” ini mungkinkah bu Betty masih menyempatkan diri untuk menuangkan ide atau pikirannya dalam bentuk tulisan?

Menurut bu Betty “segala sesuatu berawal dari adanya kesungguhan”. Bila kesungguhan ada maka hati pun akan terpanggil untuk berbuat. Terus terang untuk sekarang beliau belum focus untuk menulis. Insha Allah pada saatnya pasti akan menulis lagi. Bagi sebagian orang menulis itu merupakan sesuatu yang sulit, tapi bagi bu Betty menulis itu mudah saja untuk dilakukan bila ada kesungguhan (bukankah pada awalnya beliau juga berhasil menulis buku dan memberikan pelatihan?)

Kesimpulan bersama

(percakapan di kolom chat whatsapp)

(BuAsti)  “ bagaimana bu ? bagus ya cerita bu Betty. Menurut saya sangat menginspirasi"

(Bu Hadija) “ Iya bu Asti, kita pun kalau memang niat bisa saja melakukan usaha sampingan seperti beliau. Yang penting kita bisa mengatur waktu dan mempunyai ‘team work’. Dengan demikian kita bisa berbagi tugas sesuai waktu yang kita miliki."

(Bu Asti)” Itu sudah pasti bu. Insha Allah kita lanjut diskusi lagi mengenai rencana kita dengan usaha merangkai bunga. Saya pamit bu Hadija. Terima kasih atas waktunya."

Alhamdulillah. Kuucapkan rasa syukur itu dalam hati. Hari ini satu amanah telah tertunaikan. Menyampaikan ilmu kepada orang lain adalah bagian dari upaya berbagi. Semoga bermanfaat. Kulanjutkan membuat laporan perpustakaan untuk bulan Oktober tahun 2020 di masa Pandemi Covid yang masih berlangsung.

Salam Literasi Semangat Berbagi

 

Komentar

  1. Wah, komentar pertama!

    Sangat menarik, diselingi dengan cerita tentang pendidikan di sekolah.

    Saran, di awal-awal percakapan kalau kalimat langsung mesti ada tanda kutip atau tanda petik. Ini sudah menjadi aturan baku dalam bahasa Indonesia.

    Begitu saja komentar saya! Semoga sukses!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih banyak atas kunjungan dan koreksi yang diberikan pak Rizky 🙏 Yap siap edit kembali khusus nya penggunaan tanda baca👋

      Hapus
  2. Wah luarbiasa bu sudah berbingkai cerita resumenya...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih banyak atas kunjungan Bu kepsek 🙏👍 daerah mana Bu Tini?

      Hapus
  3. Sudah mulai dapat oleh-oleh dari berkeliling. Semangat terus bu...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih banyak pak Chris sda Sudi mampir. Semangat bersama ya🙏

      Hapus
  4. Balasan
    1. Terima kasih banyak atas kunjungan Bu Nunung ntar mampir ke tempat Bu Nunung 👋

      Hapus
  5. Wah...keren resumenya bu Astuti ..sy suka alurnya..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih banyak atas kunjungan nya mom Zul. Ditunggu undangan nya mom👋🙏👍 semangat msi banyak waktu mom👋🙏

      Hapus
  6. Bagus sekali resumenya, saya suka , menarik untuk dibaca

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih banyak atas kunjungan Bu Ida. Ntar ke situ 👍👋🙏

      Hapus
  7. Ide menarik menyampaikan gagasan melalui sebuah cerita. Mantap. Lanjutkan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih banyak atas kunjungan anda pak 👋

      Hapus
  8. Keren resumenya, ditambah dgn percakapan diakhir resume

    BalasHapus
  9. Awal membaca rasanya gak nyambung dgn materi, eh ternyata hanya intro. Isi materi sdh enak dibaca bu. Saya bukan guru BI jadi g bisa komentar ttg PUEBI. Secara umum sudah OK

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih banyak atas kunjungan pak Ubaid. Itu hanya bumbu pemanis . Mencoba style☺️

      Hapus
  10. Resumenya bagus, diselingi cerita. Di tunggu kunjungan ke rumah

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih banyak atas kunjungan Bu Jum. Hanya coba tuh Bu barangkali saja gaya seperti itu menarik. Saya kembalikan pada pembaca beri penilaian 👋

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

BELAJAR PUISI DARIK

  Perkenankan saya membuat sebuah puisi 'Darik" atau Dasa Lirik. Tema pekan ini adalah TIGA KATA: Terima Sadari Perbaiki. SANG DIRI    Oleh: Astuti Sipanawa Sejatinya manusia tempatnya salah. Kelemahan selalu menjadi bagiannya. Kekurangan senantiasa jalan bersamanya. Setiap orang pasti memilikinya. Diri juga demikian. Tidak pernah sempurna Diri bukan segalanya. Tertunduk hati. Dalam sepi. Menyergap. Jadikan cermin penilai terbaik. Jangan menolak bila salah. Jangan pungkiri bila khilaf. Tanyakan hati paling dalam. Siapakah diri ini? Untuk apa aku? Jawablah pada hati. Lapangkan hati. Belajar membersihkan. Bening. Kota Palu, Kamis Pagi Sahabat lage Refleksi Diri 11 Februari 2021

BAHADUR DALAM DARIK.

  PENANTIAN Astuti Sipanawa  Lelah jiwa dalam genggaman. Berselimut sekuntum harapan baru. Kapankah masa itu tiba. Mendekap hati yang merana. Dalam jiwa tertanam. Semangat tak goyah. Mengukir senyum merekah Batasan masa. Tidak tentu. Menjemput. Mengapa. Harus bersedih. Menanti kekasih. Janji pasti terwujud. Harapan indah menanti. Sirnakan gundah gulana. Di ujung pelangi penantian. Akan datang bahadur sejati. Menabur kasih nan elok. Pada setiap hati menanti.    Kota Palu, Hujan Lebat 18 - 02  - 2021 Salam sehat selalu.

RESUME KEENAM " BLOGGER"

  BLOGGER ( “Kebahagiaan” adalah seni untuk tidak pernah mengingat apa pun yang tidak menyenangkan di benakmu) “Hidup adalah   sebuah amanah yang sejatinya harus dijunjung. Lebihdari itu hidup adalah sebuah karya. Yah, karya yang bermanfaat bagi sesama dan dikenang sepanjang masa. Membaca dan menulis kiranya bisa mewujudkan hal itu dengan cara menyimpannya   dalam sebuah bingkai karya. Dunia ‘blogger ’ merupakan salah satu jalan menuju karya abadi yang bermakna bagi kehidupan kini dan nanti Pengantar Pada awal bergabung dalam grup menulis gelombang 16 asuhan Omjay dan rekan-rekan, saya selalu berusaha mengikuti apa dan bagaimana situasi atau keadaan dalam grup pelatihan yang baru petama kali saya ikuti. Sebagai orang baru saya tentunya lebih banyak menyimak dan melakukan apa yang disarankan oleh mereka yang dengan suka rela dan suka cita berbagi info dan ilmu bagi orang lain. Saya ingat betul salah satu anggota grup yang rajin berbagi dengan mengirim link ber...