Langsung ke konten utama

Belajar patidusa

 Saya baru mengenal Patidusa lewat grup Lagerunal. Ternyata asyik belajar Patidusa yang merupakan singkatan dari puisi dengan pola: 4 3 2 1 atau sebaliknya 1 2 3 4

Saya coba belajar menerapkan pola tersebut dalam puisi berikut. Mohon kritik dan saran untuk perbaikan πŸ™πŸ™πŸ™

Semangat

Oleh: Astuti


Irama kaki berderap rapi

Ayunan tangan teratur

Angkat senjata

Segera.

 

Senyuman

Terukir indah

Menyapa hari baru

Membentang luas tanpa batas.

 

Mengapa hati gundah gulana

Menatap masa berjalan

Kuatkan hati 

Maju.

 

Hentak

Halus bernada

Gerakan sarat makna

Menjemput asa penuh harap.

 

Bibir pantai sering penuh

Gelombang saling mengejar

Takut tertinggal

Sendiri.

 

Lamunan

Buyarkan saja

Senyuman selalu merekah

Menyambut pagi nan cerah.

 

Kota Palu

Senin, 4 Januari 2021


 


 

Komentar

  1. Balasan
    1. Pemula nih mas IndraπŸ˜› MSI perlu belajar banyak

      Hapus
  2. Mantap. Lebih bagus kasih keterangan jenis patidusa dan formatnya. Biar orang lebih kenal patidusa.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

RESUME KEENAM " BLOGGER"

  BLOGGER ( “Kebahagiaan” adalah seni untuk tidak pernah mengingat apa pun yang tidak menyenangkan di benakmu) “Hidup adalah   sebuah amanah yang sejatinya harus dijunjung. Lebihdari itu hidup adalah sebuah karya. Yah, karya yang bermanfaat bagi sesama dan dikenang sepanjang masa. Membaca dan menulis kiranya bisa mewujudkan hal itu dengan cara menyimpannya   dalam sebuah bingkai karya. Dunia ‘blogger ’ merupakan salah satu jalan menuju karya abadi yang bermakna bagi kehidupan kini dan nanti Pengantar Pada awal bergabung dalam grup menulis gelombang 16 asuhan Omjay dan rekan-rekan, saya selalu berusaha mengikuti apa dan bagaimana situasi atau keadaan dalam grup pelatihan yang baru petama kali saya ikuti. Sebagai orang baru saya tentunya lebih banyak menyimak dan melakukan apa yang disarankan oleh mereka yang dengan suka rela dan suka cita berbagi info dan ilmu bagi orang lain. Saya ingat betul salah satu anggota grup yang rajin berbagi dengan mengirim link berupa youtube ad

Cermin

 Siapa yang tidak menyayangi dan mengutamakan dirinya? Jawab nya mungkin sejatinya tidak ada. Setiap orang lahir dibekali yang Kuasa Allah SWT dengan ego masing-masing.  Berbicara ego... tidak selalu dari sisi negatifnya. Dengan ego seseorang bisa bertahan hidup... dengan ego seseorang mampu membawa dirinya sesuai dengan bekal talenta ataupun bawaan alamiahnya. Orang hidup tanpa ego seperti nya kurang bagus ya?  Itu dari sudut pandang pribadi saya ya. Entah dengan orang lain πŸ™πŸ™πŸ™ Ego dalam balutan bijaknya hati seseorang, itulah yang semestinya πŸ‘ Maksud nya gimana tuh? Ego kok bijak? Artinya kita (terutama pribadi saya πŸ™)  tetap memegang ego dalam area yang seharusnya. Misalnya seorang penyandang disabilitas...di kehidupan sehari-hari yang sering kita lihat mereka ini adalah para pribadi yang tangguh dan sangat mandiri. Mereka mampu menunjukkan ke orang lain bahwa ketidaksempurnaan tidak menjadi penghalang untuk berbuat. Salah satu contoh yang paling mengharukan plus mengagumkan  a

RESUME KE-DELAPAN BELAS "KISAH INSPIRATIF SANG JURNALIS "

KISAH  INSPIRATIF SANG JURNALIS (Pengalaman Adalah Sumber Ilmu Utama Tanpa Banding)  Bertemu di awal perasaan sih biasa saja. Maju selangkah, bertemu hal yang nyata namun biasa. Terus melangkah kehangatan mulai terasa. Melangkah lagi lalu menikmati, kondisi hangat makin menyelimuti. Penasaran menyergap. Ada apa di sana? Maju dan amati dengan hati. Ringankan pikiran. Munculkan bahagia dan ukir senyum. Sejuta pengalaman sang jurnalis masyarakat 'kawakan' mengukir inspirasi di pelupuk mata sang pembaca. Perkenalan Waktu dalam sepekan bergulir tanpa terasa. Malam ini adalah akhir pekan ke-enam dalam kulwa belajar menulis asuhan om Jay dan  para rekan hebat. Seperti biasa profil narasumber akan selalu dipaparkan di awal pertemuan. Dalam flyer terpampang foto seorang bapak dalam balutan jas hitam dan peci. Tertera nama beliau Nur Aliem Halvaima, SH, MH. Beliau adalah seorang wartawan,   sekaligus penulis buku. Bapak Nur ini adalah kelahiran Makassar pada tanggal 10 Agustus 1960. Nam